- Introvert lebih senang aktivitas solo yang memberikan ruang untuk berekspresi dan juga menuangkan kreativitas
- Berkelana di dunia ekstrovert itu cukup melelahkan bagi mereka yang introvert secara alami
- Karena pengalaman introvert jarang diperbincangkan, banyak yang ga ngerti mereka, tapi tentunya mereka saling mengerti.
Kutub.id – Situasi yang melingkupi banyak orang terkadang terlalu wah bagi mereka yang memang introvert. Stereotipe bahwa pesta yang berisik, penuh sesak itu over-stimulating adalah benar, tapi menjadi seorang introvert itu lebih dari sekadar tidak nyaman di kerumunan.
Sosial media dibumbui dengan banyak meme dan video yang menertawakan pengalaman umum orang-orang introvert. Bahkan dengan peningkatan kesadaran, orang-orang introvert masih berjuang untuk berkelana di dunia yang dibuat untuk orang ekstrovert dan secara sosial sangat ramah.
Berikut 10 skenario dari Kaytee Gills yang membuat hepi dan nyaman kelompok introverts.
- Pintu otomatis atau pintu yang selalu terbuka
Agak aneh memang tapi pintu otomatis atau yang selalu terbuka menghindarkan mereka dari pikiran-pikiran seperti: “Apakah aku harus jalan pelan-pelan dan tahan pintunya buat orang yang di belakang atau enggak yaa…?” “apakah aku tunggu di pintu dan tunggu sampai mereka sampai dan bukain pintu buat mereka ya?” Skenario lain juga bisa terjadi ketika si introvert ada di situasi yang akan masuk. “Apakah aku harus berterimakasih karena sudah dibukakan pintu?” atau “Apakah aku langsung pergi saja ya dan pura-pura sibuk?”
- Lift kosong
Lift kosong sangat menyenangkan bagi introvert karena mereka tidak perlu melakukan small talk atau percakapan kecil dengan orang lain. Perjalanan 45 detik bisa terasa seperti tahunan ketika ada orang lain di dalamnya. “Haruskah aku ngomongin soal cuaca? atau aku puji sepatunya? atau pura-pura sibuk aja sama hape aku?”
- Sore hingga malam tanpa rencana pergi
Mungkin teman-teman ekstrovert akan merasa boring dengerinnya, tapi buat introvert semaleman tanpa rencana itu kayak syurga. Menurut penelitian baru-baru ini yang mengeksplorasi hal yang tepat ini, “Ekstrovert memiliki sistem penghargaan dopamin yang lebih aktif,” membuat mereka lebih mampu mentolerir situasi sosial yang biasanya melelahkan rekan-rekan introvert mereka. (Granneman, 2020).
- Zoom meetings alih-alih ketemu langsung
Ga perlu repot-repot mikirin small talk sebelum meeting dengan orang di sekitar? dan ga ada kewajiban untuk ikut dalam small talk setelahnya? Iya memang, introvert sering kali kecapean dengan small talk. Percakapan yang dangkal bisa terasa membosankan, sepele, dan bahkan melelahkan. Namun orang yang lebih terbuka secara sosial biasanya tidak dapat merasakan kelelahan ini. “Sebagian besar dari mereka hanya tidak merasakan tingkat kelelahan mental dan fisik yang sama,” (Granneman, 2020)
- Hujan
Ada sesuatu yang begitu menenangkan tentang memiliki alasan untuk tetap tinggal di dalam kamar/rumah dan melakukan aktivitas solo tanpa merasa bersalah.
- Ketika sales biarin kamu belanja sendiri tanpa berusaha ngomong sama kamu
Terlalu merangsang emosi dan melelahkan ketika kita sama-sama awkward.
- SMS/Chatting alih-alih nelpon
Jika telpon memang dibutuhkan, sungguh suatu kenyamanan tersendiri bagi introvert jika si calon penelpon mengabari/menjelaskan kepentingan telpon tersebut melalui pesan alih-alih hanya menulis “telpon aku saat kamu bisa”. Kata-kata tersebut dapat menimbulkan kecemasan tersendiri bagi beberapa orang. Banyak introvert membutuhkan kejelasan akan sesuatu. Jangan setengah-setengah ya kalau kirim pesan.
- Makan malam di restoran daripada di rumah seseorang
Saat bertemu di lokasi netral, lebih mudah untuk mengetahui kapan aktivitas selesai, dan karenanya tidak canggung untuk pergi. Di rumah seseorang, ada kewajiban untuk berlama-lama dan berbicara setelah makan malam yang ditakuti banyak orang introvert.
- Bersin sendiri tanpa ada yang bilang “yarhamukallah”
Saya merasa aneh dan invasif bahwa seseorang mendengarkan dan menanggapi fungsi tubuh saya, dan kemudian saya berkewajiban untuk menanggapi dengan ucapan terima kasih. Mungkin itu adalah elemen wajib yang terasa aneh bagi banyak dari kita yang ada di dalam kepala kita sendiri.
- ketika ada acara atau rencana yang dicancel
Ahh… leganya ketika melihat tulisan, “Dengan berat hati kami menginformasikan bahwa sayangnya acara malam ini dibatalkan.”
Artikel ini adalah alihbahasa dari Psychology Today.