Kutub.id– Memaksakan pertemanan adalah salah satu hal dalam hubungan yang sering tidak kita sadari.
Kebiasaan selalu ingin berada di sekitar sahabat dan memaksakan pertemanan pada siapapun membuat oranglain merasa tidak nyaman.
Daripada memaksakan pertemanan, hubungan yang terjalin secara natural akan jauh lebih tulus lho, Kutubers. Kita perlu belajar bahwa tidak semua orang harus berteman dengan kita dan memiliki hubungan yang dekat.
Kedekatan dalam sebuah pertemanan wajib dibangun secara natural supaya lebih nayaman dan rasa sayang timbul diantara keduanya.
Melansir dari laman Yourtango, ini dia beberapa cara untuk memastikan bahwa kita adalah dalam hubungan pertemanan yang natural dan bukan memaksakan pertemanan.
Biarkan mereka inisiatif
Bila kita selalu jadi orang pertama yang memberikan saran atau ide untuk bermain, maka kali ini berbeda. Sesekali biarkan mereka mengajak kita untuk pergi main duluan supaya tidak hanya satu orang saja yang mendominasi.
Membiarkan teman-teman lain berinisiatif mengajak kita main, menanyakan kabar, atau chat duluan adalah cara awal untuk membuat hubungan jadi lebih natural.
Beri waktu bila baru ketemu orang baru
Bila baru bertemu orang dan menjalin pertemanan, ada baiknya kita bersabar dan tidak memaksakan hubungan.
Jangan terlalu terburu-buru dan menganggap orang baru mau berteman atau bahkan bersahabat dengan kita.
Interaksi yang dipaksakan akan membuat hubungan kita dengan orang baru malah jadi canggung bukannya akrab.
Tetapkan Batasan
Pertemanan yang dipaksakan akan membuat orang lain merasa tidak nyaman karena kita melewati batas yang seharusnya. Untuk itu, kita harus menetapkan batasan mana yang bisa dilakukan bersama orang baru dan mana yang bukan.
Dengan begitu, hubungan kita akan jauh lebih sehat dan tidak memaksakan pertemanan yang sedang dijalin.
Sadari tidak semua orang menyukai kita
Yang terakhir adalah kita harus menyadari dan menerima bahwa tidak semua orang bisa suka pada kita.
Hal ini berlaku untuk siapapun dan kepribadian apapu ya, Kutubers.
Rasa tidak suka juga bukan berarti bahwa orang lain membenci kita, namun mungkin saja karena energinya yang berbeda.
Editor: Renita