Kamis, Oktober 5, 2023

Adab dan Ilmu sebagai Paras Cantik Perempuan

Oleh Ajeng Triani Putri

“Kecantikan kita akan abadi jika menempatkan adab dan ilmu sebagai parasnya.”

Perempuan diciptakan memang benar-benar menjadi mekaran bunga di dunia. Tak elok dan takkan sempurna rasanya jika manusia hanya terlihat pohonnya saja (laki-laki).

Tak jarang pula memang, jika para perempuan yang lebih dulu tersapa oleh khalayak dan mengakhirkan yang lainnya. Ada keunikan tersendiri yang menjadikan daya tarik dari perempuan. Namun, hal itupun kerap terjadi jika dirasa dalam tatap mereka ada yang memang elok dipandang. Ya, benar, parasnya.

Berbicara paras, ah! Harus mulai dan berakhir dimana. Semua perempuan akan paham betul tentang hal-hal pelik ini. Pelik karena terkadang perihal ini menjadi jati dirinya, jati diri perempuan. Banyak dari kita kaum perempuan yang menjadikan paras sebagai ukuran untuk tingkat kepercayaan diri.

“Hallo, aku!”
“Hai, kamu!”
“Hai, kalian!”
“Hai, perempuan!”

Di manapun kalian berada, kita sudah ditakdirkan cantik sebagai perempuan. Tak perlu ada yang disembunyikan. Dunia ini indah untuk dinikmati semua makhluk tak terkecuali kita, perempuan. Dunia ini luas untuk di jejaki semua ciptaan Tuhan, tak terkecuali juga kita, perempuan. Tak ada batasan. Semua nikmat yang Tuhan beri, patut disyukuri sama-sama.

“Bukankah setiap manusia punya kodrat masing-masing?”

Ya, betul sekali. Terkhusus perempuan pun punya kodrat. Tetapi, kodrat tidak berlaku sebagai batas dari kehidupan, melainkan ia menjadi jalan bagaimana kita bisa melangkah dalam kehidupan.

Nah, selanjutnya jalan kita takkan selalu lurus. Tentu akan banyak sekali halang rintang yang perlu di hadang.

“Perempuan lemah, mana bisa?”

“Kata siapa!” Jawablah dengan lantang oleh kita. Karena hidup bukan hanya sekadar kuat dan kekarnya badan, akhlak dan ilmu lah yang akan menepis segalanya.

Maka setelah ini, bukan hanya paras yang harus kita pertimbangkan untuk mengahadapi kehidupan, tetapi bagaimana jalan hidup kita bisa ditelusuri. Kita semua tahu bahwa paras akan terkikis habis di makan usia. Tetapi, gemulai adab yang menggerakkan kehidupan kita, binar cahaya ilmu yang menerangi kehidupan kita, itulah yang akan mengabadikan cantikmu, wahai perempuan.

Tak ada sekat, tak ada penghalang, setitik ilmu yang Tuhan beri akan menjadi penungtun kita pada Ridha-Nya.
Aku bangga menjadi perempuan ?

Penulis merupakan Ketua PC IPPNU Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles