Seperti Angin..
Hadirmu hanya mampu aku rasakan.
Tak sampai mampu aku genggam.
Kadang, aku ambigu untuk bersikap di depanmu.
Kadang pula, aku ingin berbagi senyum padamu.
Namun, sudah jelas takkan mungkin bisa aku lakukan itu.
Pesanmu masuk sore itu.
Entah mengapa ada denyaran di dada.
Membuat aku tersenyum begitu saja.
Aku sudah seperti orang gila.
Kala menanti balasan pesan darimu.
Padahal aku tau kamu hanya angan anginku.
Biarlah tetap seperti ini.
Cukup aku yang merasakan dinginnya.
Jangan kamu!
Alginayah, di bawah langit senja kota Bandung.