Kutub.id— Kemajuan teknologi dan semakin mudahnya mengakses informasi, membuat orang semakin mudah pula mendapatkan informasi.
Namun sayangnya, kemudahan tersebut justru diwarnai dengan banyaknya berita yang menyesatkan atau Hoax , mengadu domba atau dengan tujuan tidak baik. Melansir dari Beritanews.com Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menegaskan, Pemprov Jawa Barat tidak ingin Jabar gaduh.
Untuk itu Pemprov Jabar bersama Jabar Saber Hoaks, menggelar acara Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun (Kejar Tabayyun), guna mengantisipasi hoax.
Kegiatan Tabayyun pun digelar di Akademi Keperawatan Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023). Hadir sebagai pemateri KH Salman Al Farisi Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Buntet dan R. Tommy Sutami, S.H sebagai Ketua Divisi Pengelolaan Aduan dan Pengecekan Fakta Jabar Seber Hoaks.

Kiai Salman dalam pemaparan materinya menegaskan agar mencari informasi lebih jauh dahulu untuk kebenaran kabar yang diterima. “Kalau dapat informasi, jangan pernah langsung menerimanya mentah-mentah, cek fakta baik-baik,” tegasnya.
Kiai Salman pun menegaskan untuk dapat agar menyaring dan memahami informasi yang masuk ke kita di dunia pesantren dan para santri mengingat informasi sudah tidak bisa dibendung lagi.
“Kenyataannya memang tiap orang dari segala kalangan memegang satu alat yang bisa sangat bermanfaat dan bisa sangat berbahaya sekaligus. Dari sanalah, kita mendapatkan informasi yang bermanfaat. Dari sana juga, kita dapat informasi mempengaruhi persepsi anggapan prasangka,” ujarnya.
Senada dengan Kiai Salman, Ketua Divisi Pengelola Aduan dan Pengecekan Fakta Jabar Saber Hoaks R Tommy Sutami menyampaikan bahwa mendekati tahun 2024, tahun pesta demokrasi dan politik, bakal banyak hoax yang mengatasnamakan pihak tertentu. Karenanya, penting untuk mengecek fakta secara mandiri mengenai kebenaran berita yang diterima.
Ia pun mengajak para peserta yang terdiri dari guru dan santri Pondok Buntet Pesantren untuk mencoba mengecek kebenaran suatu gambar atas peristiwa tertentu. Mengecek fakta gambar tersebut dengan menggunakan aplikasi Google Lens.