KUTUB.ID– Nice atau Good Girl Syndrome adalah syndrome perempuan baik. Lalu apa dan kenapa dengan perempuan baik itu. Bukannya itu bagus dan baik?
Bagi beberapa orang menjadi sosok yang baik dan menyenangkan bagi orang lain bisa menjadi sumber kebahagiaan. Tidak dapat dipungkiri, memang benar menjadi manusia yang baik bisa di sanjung teman, dihargai, disayang, dihormati, dan dikenal karena kebaikannya. Walaupun kebaikannya itu tidak untuk disanjung dan dikenal, tapi tetap yang namanya orang baik pasti selalu terkenal dan disanjung karena kebaikannya.
Baca Juga: Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim
Menjadi orang yang baik adalah penting dan diperlukan. Tapi jangan sampai kebaikan yang tertanam dalam diri kita malah dimanfaatkan oleh orang lain. Bukannya malah menebar kebaikan dan kebahagiaan, malah menjadi cape sendiri karena terlalu baik sedangkan orang yang kita tolong cuek-cuek saja.
Jika dengan menjadi sosok orang yang baik mulai terasa seperti tuntutan, ini mungkin tanda-tanda bahwa Anda mengalami good girl syndrome, sebuah kondisi yang justru merenggut kebahagiaan Anda. Lalu sampai batas mana seseorang harus berbuat baik, apakah dengan selalu memenuhi ekspektasi orang akan membuat citra baik kepada diri Anda?
Perempuan merupakan orang yang selalu identik dengan tingkah lakunya yang baik, ramah, lembut dan sopan. Perempuan juga merupakan orang yang rentan menjadi korban tuntutan dan ekspektasi masyarakat sehingga mereka akan selalu menjaga tingkah laku mereka dengan baik. Dan kebanyakan masyarakat masih menganggap bahwa perempuan ideal adalah sosok orang yang tanpa cela.
Baca Juga: Buang Jauh-jauh Sedihmu
Good girl syndrome sendiri merupakan sikap seorang perempuan yang memaksakan dirinya untuk selalu berbaik hati dan menyenangkan orang lain dengan kebaikannya tanpa memikirkan perasaannya atau bahkan haknya sendiri. Perempuan yang mempunyai sikap seperti ini biasanya akan selalu mengusahakan sesuatu untuk seseorang karena ia takut mengecewakan orang tersebut.
Tidak hanya itu, perempuan yang mempunyai syndrome tersebut akan selalu bertindak baik agar tidak dinilai buruk, namun tidak dapat disadari bahwa sikap yang dilakukannya itu bisa menghancurkan dirinya sendiri.
Penyebab atau cikal bakalnya good girl syndrome adalah pengalaman masa kecil anak itu sendiri. Perlu kalian ketahui syndrome seperti ini sebenarnya tidak mutlak hanya terjadi pada perempuan saja, bisa juga terjadi pada seorang laki-laki. Pengalaman masa kecil anak tersebut sudah dituntut dan dididik menjadi baik, serta dibentuk agar menjadi sosok yang patuh dan penurut, terutama pada orang yang dekat dengannya, termasuk orang tuanya.
Tidak hanya dari orang tuanya, harapan agar anak menjadi sosok baik terkadang juga datang dari guru dan lingkungan sekitar. Di mana pun mereka berada, anak-anak akan selalu diminta menjadi orang yang sopan, peduli dengan orang lain, dan memiliki rasa hormat.
Tidak ada yang salah dengan apa yang diajarkan orang tua maupun guru terhadap anak tersebut. Orang tua pada dasarnya ingin anaknya menjadi orang baik yang diterima dalam masyarakat. Sikap positif yang ditanamkan sejak kecil memang merupakan kualitas diri yang baik. Akan tetapi, masalah muncul bila harga diri seseorang sepenuhnya bergantung pada kebahagiaan orang lain, yang akan menjadi cikal-bakal dari good girl syndrome itu sendiri.
Baca Juga: Terima kasih, Maaf, dan Tolong: Kata Sederhana tapi Enggan Diucapkan
Anak akan terus memendam emosi dan keinginan sendiri demi membuat orang lain bahagia. Anak juga sangat terpengaruh oleh komentar orang lain sehingga mengabaikan pendapat diri sendiri. Mungkin, Anda pun merasa sulit berkata tidak kepada orang lain.
Walaupun Anda bahagia saat membuat orang lain senang, Anda tidak bisa melakukan ini selamanya. Jika Anda terus-terusan memberi tanpa pernah mendapatkan apa yang Anda inginkan, lambat laun Anda akan merasa jenuh dan lelah.
Ciri-ciri good girl syndrome
Dilansir dari laman hallosehat.com, orang yang mengalami good girl syndrome biasanya takut mengecewakan orang lain. Mereka cenderung menurut dan lebih banyak diam karena khawatir pendapatnya akan menyakiti orang lain.
Berikut adalah ciri-ciri lain yang menandakan bahwa Anda mengalami good girl syndrome:
- Selalu takut mengganggu atau membuat kesal orang lain.
- Perfeksionis dan selalu dituntut untuk berprestasi.
- Bangga pada diri sendiri saat bisa membantu orang lain meskipun merasa tidak nyaman.
- Sulit mengatakan tidak dan mengungkapkan apa yang Anda inginkan.
- Terlalu terikat pada jadwal dan rutinitas yang ada.
- Menghindari konflik karena merasa tidak nyaman dengannya.
- Menaati aturan sampai ke hal-hal yang paling kecil.
- Cemas saat menghadapi perubahan yang tidak dapat diperkirakan.
Dampak negatif dari good girl syndrome
Good girl syndrome bisa menjadi penghalang dari banyak hal yang Anda impikan. Pasalnya, Anda khawatir keputusan, perkataan, atau tindakan Anda membuat orang lain kecewa, dan Anda tidak bisa fokus terhadap apa yang Anda inginkan. Ini merupakan perilaku yang membuat Anda sulit berkembang.
Orang yang baik memang bisa saja terasa nyaman. Seolah-olah terlindungi dari segala konflik, penolakan dan kritikan yang menyakitkan. Memang benar, dengan sikap baik, menuruti keinginan orang lain, semakin kecil kemungkinan Anda berkonflik dengan orang lain. Namun semua itu bisa saja berubah menjadi sebuah tuntutan. Anda terus memenuhi harapan orang lain tanpa pernah mewujudkan keinginan sendiri.
Mungkin juga Anda akan berusaha agar segalanya baik dan damai, tapi Anda mengorbankan diri untuk mencapai hal tersebut. Anda akhirnya hidup dalam rasa takut akan penolakan dan dihakimi oleh orang lain. Padahal, Anda mempunyai impian atau tujuan yang lebih berharga daripada itu.
Tips buat anda yang merasa good girl syndrome agar anda bisa melepaskan diri dari tuntutan jadi orang baik
Tips ini tidak hanya bisa di jadikan rujukan untuk perempuan yang mempunyai syndrome, good girl syndrome, tapi bisa dijadikan rujukan bagi siapa saja yang merasa mempunyai sifat yang mirip dengan syndrome tersebut.
Berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk mengatasinya:
- Mengatakan dengan gamblang apa yang Anda inginkan.
- Berlatih berkata tidak saat Anda betul-betul tidak bisa membantu.
- Memiliki keteguhan hati dan mempertahankan prinsip yang Anda punya.
- Tidak diam ketika orang lain tidak menghargai Anda.
- Memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
- Mulai belajar berdamai dengan diri sendiri.
Menjadi orang baik memang bagus, tapi berusahalah menjadi diri sendiri jangan hidup hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain.
(Abdul Manap)