Cirebon, Kutub.id- Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon gelar acara Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), Jumat (6/11).
Dalam acara Makesta tersebut, menghadirkan narasumber dari Bendahara Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat, Muhammad Iqna Syam untuk menyampaikan materi kebangsaan.
Menurut Iqna, kebangsaan berasal dari kata bangsa. Hal tersebut dimaknai sebagai suatu kelompok masyarakat yang memiliki identitas yang sama.
Ia menuturkan, bahwa kebangsaan menjadi sebuah konsep berfikir dalam memetakan suatu wilayah atau negara yang memiliki identitas yang sama.
“Maka, cinta kebangsaan harus melekat dalam hati para pelajar, sehingga tidak lagi digoncangkan dengan pemikiran yang transnasional,” ucap Iqna.
Selain itu, adanya IPNU dan IPPNU di ranah lembaga pendidikan ialah untuk membendung paham-paham radikal, paham-paham ekstrim yang menggiring mahasiswa ataupun pelajar untuk melawan pemerintah dan pancasila.
“Ada empat poin yang harus dipahami bersama yang disingkat menjadi PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945),” ungkapnya.
Selain itu, ia menegaskan, bahwa sejarah Indonesia tak lepas dari peran para Ulama NU terdahulu. “Kita sebagai warga NU sebagai ashabul haq, pemilik yang paling berhak mengurus negara ini adalah NU,” lanjutnya.
“Setelah kalian sah menjadi anggota IPNU-IPPNU, jadilah kalian sebagai pelopor yang mampu menghalang hal-hal yang akan menggoncang NU dan mengadu domba dengan membenci Habaib dan Ulama,” harap Bendahara PW IPNU Jawa Barat tersebut.
Ia berpesan agar seluruh pelajar bisa istiqomah dan terus belajar.
“Saya titip setelah Makesta ini, terus berkelanjutan tetap istiqomah menjadi anggota IPNU-IPPNU dan semoga selalu diberi keberkahan,” tandasnya.
Teks/Foto: Ida Safitri
Editor: Renita