Jumat, Maret 29, 2024

Dampak Negatif Ketika Kita Terlalu Sering Bilang “Jangan” Kepada Anak

Kutub.id – anak kecil cendrung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Terkadang perilaku anak yang serba penasaran dan ingin tahu ini malah membuat dia di keadaan yang tidak seharusnya atau bahkan membahayakannya. Ketika itu terjadi, kita sebagai orang tua biasanya refleks memberi tahu “jangan” atau “tidak”.

Biasanya kata ini menjadi kata pamungkas atas tindakan yang anak lakukan. padahal dari halodoc.com menurut psikolog anak Laura Markham, penulis Peaceful Parent, Happy Kids mengatakan, terlalu sering berkata “jangan” pada anak akan menutup inisiatif dan daya kreatif anak.

Lebih lanjut Markham mengatakan, sebenarnya mengatakan “jangan” atau “tidak” dapat membantu anak untuk mengenal batasan dalam tumbuh kembangnya. Baik secara emosional, fisik dan juga mental. Ini menjadi masalah ketika kita terlalu khawatir sehingga terlalu sering mengatakan “jangan” karena ini bisa menghambat kreatifitas dan kemampuan inisiatifnya.

Walaupun niat awal orang tua baik, yakni khawatir akan terjadi apa-apa, terlalu sering mengucapkan “jangan” akan menimbulkan dampak negatif. Dari suara.com ada 4 dampak buruk yang akan di alami anak juga orang tua terlalu sering berkata “jangan”.

Yang pertama, yang sudah MinTub singgung di atas yakni menghambat inisiatif dan kreatif anak. Jika ini terus berulang, anak bisa menjadi pasif dan pendiam. Akan sulit untuk mengerti hal apa yang harus dia lakukan jika tidak di arahkan.

Yang kedua yakni akan menghambat keberanian pada anak. Kebanyakan orang tua sering melarang pada hal yang anak lakukan tapi tidak dengan penjelasan yang jelas kenapa hal tersebut jangan dilakukan. Ini akan membuat anak menjadi anak yang penakut.

Lalu selain menghambat kebernian juga daya kreatif dan inisiatifnya, terlalu sering mengatakan “jangan” juga akan membuat anak merasa kebingungan. Anak belum benar-benar paham kenapa hal itu jangan dilakukan. Ia akan berpikir itu hanya perintah semata tanpa tahu alasannya. Orang tua harus bisa menjelaskan alasan kenapa itu menjadi jangan.

Dan yang terakhir adalah membuat anak menjadi tidak percaya diri. Secara tidak langsung, ketika kita terlalu sering mengucapkan “jangan” akan mendorong anak menjadi takut sehingga anak akan merasa tidak percaya diri akan hal-hal yang ia lakukan. ketika anak tidak percaya diri, maka ia akan sulit untuk berkembang.

Sebagai orang dewasa yang lebih matang, alangkah baiknya kita mengamati dulu apa yang anak lakukan. usahakan untuk tidak terlalu khawatir sehingga selangkah, dua langkah anak selalu dilarang-larang. Selalu dampingin dan beri pengertian lebih sehingga melatih pemikiran anak akan hal apa yang harusnya menjadi prioritas. Apakah keingintahuannya? Atau ancaman yang mengintainya?

Penulis: Bestari Saniya

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles