Oleh Renita
“Kepintaran tenggelam tanpa keterampilan bahasa. Kedunguan gemerlap berkat kepiawaian bahasa. Kuasai bahasa, kuasai dunia.”
Buku tipis banyak informasi berisikan tulisan-tulisan pendek dan gambar. Warna dalamnya merah dan biru, juga tercetak pada kertas berwarna kuning. Buku ringan yang begitu menggelitik saat dibaca.
Ivan Lanin menulis buku ini agar warga internet (warga net) lebih mencintai bahasa Indonesia, bahwa bahasa selalu berkembang, tak hanya diam. Tahun 2019 terdapat pemutakhiran bahasa, kata-kata yang disukai Ivan Lanin di antaranya: ataupun, baper, bukber, dugem, julid, mager, maksi (makan siang), dan ukhti.
Ternyata, ada beberapa kiat dari Ivan Lanin agar bahasa kita lebih lentur: 1) Variasikan diksi. 2) Luweskan struktur kalimat. 3) Sisipkan kata seru seperti “wah” (informal). 4) Pakai emotikon (informal). 5) Mainkan Intonasi (lisan).
“Pakai data, bukan hanya rasa,” ungkap Ivan Lanin. Cewek tidak hanya butuh cinta, tapi juga perlu fakta.
Buku Recehan Bahasa ini tidak sistematis seperti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Namun, isinya tetap berkualitas dalam memberikan informasi kebahasaan yang benar.
Ini merupakan kumpulan tulisan Ivan Lanin di media sosial, utamanya di Twitter. Ada 81 bahasan dalam buku ini, mulai dari “Satai Khas Madura” hingga “KBBI”. Jangan terlalu rajin untuk menuntaskan pembacaan buku ini. Mengapa begitu? Karena cepat selesai.
Judul: Recehan Bahasa
Penulis: Ivan Lanin
Penerbit: Qanita, Bandung
Cetakan: I, Juli 2020
Tebal: xiv + 138
Penulis merupakan Pengurus PW IPPNU Jawa Barat.