Kutub.id – kamu pernah gak sih membeli sesuatu yang gak kalian butuhkan hanya untuk memuaskan diri sendiri tanpa mempertimbangkan hal lain? Kalau pernah, mungkin kamu lagi mengalami Diderot effect.
Diderot effect ini adalah fenomena sosial yang mungkin menjadi masalah besar bagi masyarakat modern saat ini. Diderot effect ini pertama kali di kenalkan oleh seorang antropologi, Grant McCracken. Melalui bukunya yang berjudul “Culture and Consumption: Approaches New to Symbolic Character of Consumer Goods and Activities” pada tahun 1988 ia coba memperkenalkan fenomena social ini kepada masyarakat.
Secara sederhana Grant McCracken mendevinisikan Diderot Effect sebagai perilaku seseorang yang selau ingin membeli barang baru hanya untuk menyandingkan barang yang ia kagumi meskipun sebenarnya barang baru itu tidak dibutuhkan.
Misal nih, kamu baru saja punya jam tangan yang mewah. Nah kamu merasa jam tangan ini gak cocok di pakai bersamaan dengan aksesoris atau pakaian yang sudah kamu miliki. Alhasil, bukannya memadu padankan penampilanmu dengan barang yang ada, kamu justru membeli barang-barang baru yang padahal kalau di pikir-pikir itu gak kamu perlukan.
Jadi secara gak sadar kamu sudah menunjukan prilaku konsumtif dengan membeli barang secara reaktif yang sebenarnya gak kamu perlukan. Dan parahnya lagi, walaupun kamu sudah membeli barang yang kamu inginkan, kamu gak akan puas hanya sampai disana. Nah prilaku konsumtif ini di gambarkan sebagai pola konsumtif masyarakat modern saat ini.
Banyak faktor ya kenapa seseorang bisa mengalami diderot effect ini, salah satunya adalah faktor dari lingkungan. Hidup di jaman yang mempunyai pola pikir kalau hal yang bermateri itu punya nilai yang baik, secara tidak sadar membuat kita tertekan akan hal itu. Belum lagi adanya sosial media yang rasanya hampir setiap hari kita lihat banyak orang membuat konten flexing harta. Â
Dari kompasiana.com, ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari diderot effect ini. Yang pertama adalah dengan mengurangi atau bahkan mengindari aplikasi belanja online. Apalagi penggunaan kartu credit dan fitur paylater yang kadang mempuan konsumen menjadi kalap.
Selanjutnya adalah waspada akan snowball effect. Pikirkan apakah ketika kamu membeli suatu barang akan membuatkamu membeli barang lainnya. Misalkamu membeli motor sport. Apakah selanjutnya kamu akan membeli helm yang sesuai dengan motormu? Apakah kamu harus mengganti knalpot dari motor bawaanmu?
Yang ketiga adalah menerapkan prinsip buy one give one. Yang artinya ketika kamu membepi suatubarang, kamu harus memberikan barangmu yang lain kepada seseorang. Ke empat, coba pikirkan apakah membeli barang tersebut adalah kebutuhanmu atau gengsimu?
Hal terakhir yangbisa kamu lakukan untuk mencegah diderot effect ini adalah dengan mencoba untuk lebih mengontrol diri dan mempertimbangkan banyak hal ketika akan membeli barang. Saat ini ekonomi semakin sulit apalagi ada isu di tahun 2023 kita akan menghadapi resesi. Jadi dari sekarang coba untuk bisa lebih bijak ya!
Penulis: Bestari Saniya