Minggu, Desember 3, 2023

Flexing Elit Growing Sulit

Kutub.idAkhir-akhir ini kita kerap kali mendengar istilah ‘flexing’, apa sih Flexing itu? Flexing adalah sikap pamer yang dapat menimbulkan kecemasan sosial dan perasaan tidak cukup pada diri seseorang. Dengan begitu apakah Flexing bisa dikatakan perilaku yang buruk? Ya, jelas. Perilaku flexing dapat membuat seseorang melupakan keadaan dirinya dan cenderung lebih mementingkan pandangan orang lain terhadap dirinya. Dibentuk menjadi jiwa-jiwa kompetitif, namun bukan untuk tumbuh bersama melainkan untuk bersaing siapa yang lebih gaya. 

Membaca kemampuan diri secara materi itu penting, supaya tidak terpengaruh oleh gaya hidup yang flexing. Hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi era modernisasi hari ini adalah dengan tidak berusaha menyamaratakan keadaan dengan orang lain, bahkan jika kita selalu mensyukuri dan mencintai diri sendiri akan terasa lebih membahagiakan. Karena merasa tidak cukup akan selalu tidak cukup.

Menjadi seseorang yang berkualitas dan terpandang cukup dengan tumbuh dan berdaya. Tumbuh tidak pernah memberikan kemewahan, dengan selalu menghargai proses dan bersikap sederhana yang akan membuat kita berharga. Mari untuk lebih menerima diri, fokus pada tujuan (cita-cita), miliki high value dan berdampak untuk lingkungan sekitar. Berprilaku flexing tidak akan membuat kita mendapatkan apresiasi, justru orang-orang disekitar akan merasa tidak nyaman dan terganggu.

Keep Growing, fighting!

Penulis : Lisda Nurul Fadilah/ Kontributor Kota Tasikmalaya

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles