Kutub.id – Setiap kali idul adha tiba, kita kembali diingatkan sosok Nabiyullah Ibrahim AS, yang dijuluki “khalilullah” atau kekasih Allah.
Gelar yang disematkan padanya itu terabadikan dalam surat An-Nisa ayat 125:
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangannya.”
Para malaikat sempat bertanya-tanya, mengapa julukan tersebut diberikan kepadanya. Allah menjawab, bahwa di hatinya tak ada yang lain selain Allah. Dia selalu mengutamakan perintah Allah dari apapun di dunia ini.
Ujian terberat Ibrahim adalah ketika Allah memerintahkannya untuk menyembelih Ismail, putra kesayangan yang telah dinantikan bertahun-tahun lamanya. Kisah yang menjadi cikal-bakal perayaan Idul adha.
Tentu, Allah tak benar-benar meminta Ibrahim menyembelih anaknya sendiri. Allah sedang menguji kehambaan Ibrahim, kesabarannya, kepatuhannya, keberserahan dirinya.
Bukankah dalam keseharian kita, secara tak sadar, kita begitu menghamba pada dunia: jabatan, kekuasaan, anak-anak, harta benda? Bahkan, kini teknologi dan perangkat digital telah menjadi “tuhan” baru.
Keserakahan, nafsu yang merusak di mana-mana, kejahatan, intimidasi pada yang lemah, adalah salah satu bukti penghambaan kita pada dunia.
Karenanya, tak jarang Allah mengingatkan kita dengan caranya.
Ada yang diberi ujian berupa kesusahan dengan harta, keluarga, pekerjaan dan lain-lain. Ada juga ujian berupa harta yang banyak, kekuasaan yang besar, anak-anak cantik/tampan, pintar. Semua adalah ujian.
Dan Allah akan selalu menyeru kita untuk kembali padanya.
Lailaaha illallah huwallahu akbar.
Jangan duakan Allah. Menghamba hanya kepadaKu saja. Sembelih egomu, sembelih nafsumu, sembelih amarahmu, sembelih kesombonganmu. Sembelih segala penghambaanmu pada dunia.
Selamat hari Raya Idul adha 1443 H.
Neng Yanti Khozana