Kutub.id – Kebanyakan dari kalian pasti tahu permainan Among Us. Permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, ada Crewmates dan Impostor. Crewmates sebagai kelompok dominan akan menyelesaikan misi-misi dan impostor akan menyamar atau menipu untuk menyabotase misi-misi tersebut. Nah impostor ini tidak hanya ada di game saja, seiring berkembangnya ilmu psikologi ternyata tipu menipu juga terjadi di dalam diri istilah psikologinya adalah imposter syndrome.
Imposter syndrome adalah sindrom penipu. Ini adalah keadaan di mana seseorang merasa ragu atau bahkan tidak pantas meraih kesuksesan yang mereka capai. Dalam psikologi imposter syndrome ini termasuk ke dalam gangguan mental.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang mengalami imposter syndrome seringkali merasa pencapaian yang ia raih adalah sebatas, bukan karena kemampuan diri yang memadai.
Karena ia merasa tidak memiliki kemampuan atas apa yang ia raih, akhirnya membuat ia dihantui perasaan ketakutan dianggap penipu jika jati dirinya terungkap. Itu kenapa sindrom ini disebut sindrom penipu.
Orang-orang yang mengalami impostor sindrome ini seringkali meragukan kemampuan diri sendiri, ia berpikir kalau kesuksesan dan pencapaian yang ia raih adalah karena faktor eksternal. Dia juga tidak bisa menilai keterampilan diri secara objektif dan selalu merasa takut gagal di suatu hari. Terakhir, ia akan merasa kecewa hingga frustasi ketika tidak mampu memenuhi standar yang ia inginkan.
Lalu kenapa sih seseorang bisa mengalami imposter syndrome? Imposter syndrome ini tidak terjadi begitu saja tapi ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan seseorang bisa mengalami imposter syndrome. Ini bisa terjadi karena lingkungan yang kompetitif, adanya sifat perfeksionis dalam diri dan pola asuh orang tua yang mementingkan prestasi.
Jika kamu merasa sedang mengalami imposter syndrome, kamu bisa mempraktikan tips-tips yang MinTub bagi. Pertama kamu bisa mulai dengan akui perasaanmu. Kamu bisa menuliskan perasaanmu di buku catatan luapkan semua perasaan tidak mampu secara spesifik. Ini bisa membantumj menyadari kalau ketakutanmu itu tidak berdasar.
Kedua, kamu harus melawan pikiran negatif dengan positif self Talk ini bisa menetralkan pikiran-pikiran negatif yang mengganggu selama ini. langkah selanjutnya adalah bicarakan perasaanmu. Tidak baik memendam semua perasaanmu sendiri selain menuliskannya kamu juga perlu menceritakan perasaanmu kepada orang-orang yang kamu percaya itu bisa membuatmu mendapatkan pandangan baru.
Langkah keempat adalah kenali kekuatan dan kelemahan diri ini bisa membantumu untuk menemukan cara bagaimana mengembangkan Kekuatan tersebut dan mengatasi kelemahannya yang terakhir adalah aku tidak nikmati kesuksesanmu. Kamu harus mengingatkan diri sendiri bahwa kesuksesan yang di raih memang layak untuk didapatkan.
Jangan biarkan imposter syndrome ini berlarut-larut. Jika di biarkan bisa mengganggu kamu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kamu bisa mengalami gangguan kecemasan hingga yang paling parar adalah depresi. Jadi jangan di biarkan, ya. Semoga dengan mempraktikan beberapa tips di atas. Bisa membantumu untuk mengatasi imposter syndrome ini.
Penulis: Bestari Saniya