Sabtu, September 23, 2023

Ini Nasihat Rasulullah Untuk Melunakkan Hati yang Keras

Kutub.id- Hati yang keras akan hadir dengan warna yang menodai hari-hari kita. Sebab, hati yang keras tidak tenang dengan berdzikir kepada-Nya. Hati yang keras tidak mau mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Nya.

Syekh as-Sa’di dalam Tafsir al-Karim ar-Rahman menyebut orang yang berhati keras tidak lagi merespons larangan dan peringatan. Bahkan, ketika setan membisikkan sesuatu, ia jadikan sesuatu itu sebuah argument untuk mempertahankan sebuah kebatilan dan senjata untuk berdebat dan membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya.

Mengobati hati yang keras memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dimana orang yang tertimpa penyakit seperti itu, hendaklah senantiasa melakukan berbagai amal yang bisa membuat hatinya lunak. Sehingga, jiwanya mempunyai potensi untuk berubah dan menerima curahan sifat kasih sayang yang sumber dari Allah SWT.

Dalam Surat az-Zumar ayat 22 diingatan:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”

Dalam kitab al-Mustadrak karya Imam Hakim disebutkan sebuah amalan yang bisa melunakkan hati yang keras. Diceritakan di dalamnya, bahwa suatu hari seorang laki-laki datang mengadu kepada Rasulullah tentang hatinya yang keras, kemudian Nabi menjawab:

إن أردت تلين قلبك، فأطعم المسكين، وامسح رأس اليتيم

“Jika kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR al-Hakim)

Makna usaplah kepada anak yatim di atas bukanlah serta merta mengusap kepala anak yatim, melainkan menyayangi, mengayomi, dan berlemah lembut terhadapnya. Untuk melunakkan hati yang keras, kita perlu melatih diri untuk berempati dengan anak yatim tersebut. Bisa dengan memberinya makan, uang, atau bantuan lainnya yang bisa membuatnya nyaman.

Menyantuni dan mengasihi anak yatim adalah salah satu perbuatan yang sangat dicintai Allah SWT. Barang siapa yang berbuat baik dan menyisihkan hartanya untuk anak yatim, Allah tidak hanya melunakkan hati yang keras, melainkan juga akan memuliakan dirinya selama hidup di dunia, serta memberikan tempat terbaik untuknya di akhirat nanti.

Siapa pun yang telah banyak melakukan berbagai cara agar memiliki hati yang lembut namun tidak berhasil jua, cobalah resep dari Rasulullah seperti di atas. Cukup dengan menyayangi anak yatim dengan cara terbaiknya, insya Allah hati yang keras kian melunak dengan sendirinya. Wallahu a’lam bis Shawab.

(Renita)

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles