Kutub.id- Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Indramayu berusaha menjadi penggerak untuk menginformasikan kepada ruang publik bahwa perempuan mampu berperan dan memberikan kontribusi.
Setidaknya hal itu ditunjukkan melalui kegiatan podcast dalam peringatan Harlah IPPNU dan Hari Perempuan Nasional yang mengusung tema Eksistensi dan Perjuangan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki bersama Mariya Ulfah selaku Ketua IPPNU Indramayu, Cunaya selaku Wakabid Sarinah Indramayu dan Meiliana Insan Soleha Ketua Ipmawati Indramayu, di Tengah Budaya Patriarki di Gedung Pusat Dakwah PCNU Indramayu, pada Sabtu (19/3).
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan keyakinan terhadap perempuan bahwa ia memiliki peran, kesempatan dan ruang di tengah budaya patriarki yang masih membumi.
“Ini adalah kegiatan perdana kita yang menggandeng beberapa OKP perempuan di Indramayu sebagai langkah awal menyatukan persaudaraan serta kerja sama untuk membuktikan bahwa perempuan mampu muncul di depan,” ujar Mariya Ulfah.
Baca Juga: Sayyidah Nafisah, Ulama Perempuan Guru Imam Syafi’i
Cunaya Wakabid Sarinah GMNI Kabupaten Indramayu menyampaikan bahwa menjadi aktivis perempuan adalah pilihan terlepas dari apa yang akan kita terima itu menjadi risiko yang seharusnya.
“Kesempatan yang kita miliki sebagai perempuan harus dijadikan sebagai proses tumbuh, maka tidak layak ketika kita menjadi aktivis namun tidak memiliki kesadaran untuk berperan aktif,” tuturnya.
Sementara itu, Meiliana Insan merasa bahwa adanya kegiatan ini sebagai jembatan untuk saling mendukung, “Sebagai perempuan kita menyadari betul bahwa ada kesempatan yang harus kita ambil, ada peran yang kita miliki tentunya harus dijalani dengan ikhlas dan perempuan harus support perempuan,” tandasnya.
Pewarta: Siti Al Asaroh
Editor: Agung Gumelar