Minggu, September 24, 2023

Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Ketua Pelajar NU Kabupaten Cirebon Sarankan Pemberhentian Kegiatan

Kutub.id, Cirebon- Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Cirebon Ahmad Yusuf menginstruksikan agar dilakukan pemberhentian terhadap semua kegiatan dalam rangka ikut serta menekan lajur pandemi Covid-19 yang belum terlihat melandai.

Instruksi ini dikeluarkan pasca melihat jumlah kasus Covid-19 yang semakin naik di Kabupaten Cirebon. Bahkan hampir seluruh kecamatan berstatus zona merah.

“Liburan setelah lebaran kemarin jumlah yang terinfeksi semakin naik. Per harinya mencapai ribuan. Maka dengan hal ini sebagai bagian dari masyarakat, saya mesti menghimbau seluruh pelajar IPNU se-Kabupaten Cirebon untuk memberhentikan terlebih dahulu kegiatan sementara selama 20 hari ke depan,” ujar Ahmad, Jumat (2/7).

Walaupun Kabupaten Cirebon tidak masuk dalam PPKM darurat. Namun penyebaran pandemi Covid-19 ini saat ini masih begitu masif.

“Kita khawatir para pelajar, anggota, dan kader IPNU di bawah akan terdampak dan terinfeksi virus ini. Kemarin saja sebelum pelantikan, salah satu pengurus kita ada yang positif Covid-19. Ini tentu hal yang mesti dihindari. Terlebih kegiatan rutinitas pengaderan kita yang senantiasa mengumpulkan banyak massa,” tambahnya.

Menurutnya, jika tidak mengeluarkan instruksi, kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) sudah pasti akan digelar. Bahkan sudah padat hingga akhir Juli 2021.

“Sudah padat agenda pengaderan Makesta di beberapa Kecamatan yang sudah mengirimkan surat. Namun kita tangguhkan terlebih dahulu sampai 15-20 hari ke depan sampai angka laju pandemi ini bisa melandai. Jika kasus positif masih tetap naik, kita akan tambah penangguhannya sampai waktu yang tidak ditentukan,” jelasnya.

Alasan lain, kata Yusuf, kondisi rumah sakit di Kabupaten Cirebon saat ini sudah sangat penuh. Bahkan di Jawa Barat keterisian pasien covid-19 ini sudah 80-90 persen sehingga PPKM menjadi penting untuk menekan laju Covid-19 ini.

Ia berharap upaya PPKM ini bisa lebih optimal. Ia juga menilai sejauh ini kebijakan PPKM masih ambigu, “PPKM ini bukan solusi yang optimal tetapi hanya memperlambat laju Covid-19, sekalipun kurang ideal dan kurang tegas contohnya kemarin hajatan diperbolehkan. Itu menjadi ketidakseriusan pemerintah. Warga juga harus sadar bahwa Covid-19 ini ada dan berbahaya,” katanya.

Upaya yang tepat, kata Yusuf, pemerintah harus serius untuk lockdown dengan membiayai kebutuhan masyarakat.

“Saya baca berita tadi pagi bahwa penyerapan anggaran untuk penanganan pandemi dari angka ratusan triliun itu yang terserap baru 12-20%. Ini sangat lucu sekali. Jadi bukan tidak ada anggarannya tetapi tidak terserap maka idealnya saya berharap kalau emang serius ya lockdown, kemudian untuk sementara kebutuhan makannya dibackup,” terangnya.

Ia berharap, instruksi pemberhentian atau penangguhan kegiatan yang dikeluarkan PC IPNU Kabupaten Cirebon dapat ikut serta dalam membantu penurunan angka Covid-19. Bahkan ia mengaku sebelum adanya instruksi PPKM, PC IPNU sudah melakukan upaya pemberhentian kegiatan kepada seluruh jajaran IPNU di tingkat desa, sekolah, dan kecamatan.

Penulis: Anwar Syihab
Editor: Agung Gumelar

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles