Oleh Neneng Yanti Kh.
Apa alasan orang menikah? Umumnya orang menjawab: “Karena saya mencintainya.” “Karena ingin menyempurnakan agama saya.”
Kita menikahi manusia, dengan segala kerumitannya. Mungkin saja ada orang yang tampak religius, rajin beribadah, tapi dia kesulitan mengendalikan amarahnya. Ada orang yang mapan, tampan, kaya, tapi meledak-ledak kalau marah.
Ada hal yang orang sering lupa bahwa Islam secara jelas menyebutkan tujuan pernikahan dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ﴿الروم : ۲۱﴾
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Rum: 21)
Jadi tujuan pernikahan itu yg pertama dan utama adalah untuk mendapatkan ketenangan (sakinah), baru setelah itu mawadah dan rahmah. Jadi, ketika kamu mencari pasangan atau punya pasangan, maka pikirkan, apa hal dari dia yg membuatmu tenang, damai?
Jika aku berbicara dengannya, amarahku hilang. Jika aku bersamanya, stresku hilang. Dia menjadi penenangku. Dia menjadi rumah. Karena dari sana lah pangkal kebahagiaan: ketenangan, kedamaian.
Kekersan Dalam Rumah Tangga atau KDRT terjadi karena pasanganmu tidak mampu memberikan ketenangan. Dia bukan rumah, tempat melepas segala lelah. Dia bukan tempat ditemukannya sakinah. Mungkin ada cinta di sana, tapi tidak ada sakinah (ketenangan).
Maka, jika kalian cari pasangan, ingatlah pesan Al-Qur’an itu: apakah aku bisa menemukan ketenangan pada dirinya. Saat bersamanya? Cinta saja tidak cukup, bukan?
Penulis adalah antropolog & staf pengajar ISBI Bandung.