Sebentar lagi sekolah libur panjang, kalian pasti sedihkan? Karena nggak bisa ketemu teman-teman dalam beberapa waktu. Walaupun selama ini proses pembelajaran sekolah dilakukan secara daring, tapi setidaknya jika masih musim sekolah ada alasan untuk bertemu teman, misalkan mengerjakan tugas bareng, atau sekedar mengambil buku LKS ke sekolah.
Apalagi kalau di sekolahnya punya doi, libur 2 minggu serasa 2 tahun iya nggak? rasa rindu menjelma ular yang menggerogoti tubuh, sehingga tubuh serasa tidak berdaya. Tidak ada lagi ruang tempat bersua dan berjumpa, di kala itu hanya ada satu keinginan “Ayo sekolah masuk” biar tubuh dan rasa ini mereda.
Cinta adalah bumbu-bumbu kehidupan, termasuk dalam lingkungan sekolah. Siapa yang tidak pernah menikmati indahnya cinta monyet? Kebanyakan pasti pernah mengalaminya. Perasaan mencintai tanpa batas, melirik penuh kagum dan membahagiakan tanpa pana. Dunia terasa milik berduakan?.
Rasa tidak nyaman dan stres ketika doi tidak ada kabar sehari, telponan dan chattingan tanpa batas setiap harinya, perilaku membatasi pasangan, mengatur hidup sampai gaya berpakaian pasangan dan perilaku lainnya merupakan bumbu dalam fenomena cinta monyet. Semua itu dilakukan tidak lain hanya sebagai bentuk kasih sayang dan cinta pasangan, katanya.
Siapa yang merasa senang ketika dilarang chattingan dengan lawan jenis oleh pasangannya? Atau dipaksa oleh pasangan untuk mau diantar jemput? Dan kalian merasa semua itu adalah bentuk kasih sayang pasangan.
Padahal, dalam hubungan pacaran seharusnya tidak saling melarang ataupun mengatur hidup pasangannya. Karena proses pacaran hanya sebuah bentuk komitmen agar kamu dan pasangan menjaga cinta satu sama lain, bukan untuk saling melarang dan membatasi hidup pasangan.
Hati-hati lho! jika hal tersebut terjadi, maka pacaran tersebut dikategorikan pacaran tidak sehat atau kata lainnya hubungan yang beracun. Lalu bahayakah itu? Sangat berbahaya! Karena bisa menghambat perkembangan anak tersebut.
Jika pacarmu melarang dan membatasi gerakmu, kemungkinan besar kamu akan kehilangan banyak kesempatan untuk menggali potensi diri dan terlebih kamu juga bisa kehilangan banyak temanmu bahkan keluargamu sendiri. Contohnya, jika pacarmu melarang kamu ikut organisasi, maka kamu kehilangan satu kesempatan pengalaman berharga dan kehilangan teman-teman kamu di organisasi juga.
Yang kalian harus tahu, bentuk kasih sayang itu bukan berupa larangan, komunikasi intens atau bahkan berupa pembatasan, tetapi bentuk kasih sayang sesungguhnya itu diukur dari sejauh mana pacarmu bisa mencintaimu tanpa mengatur, melarang dan membatasi kamu.
Stop pacaran tidak sehat, karena itu akan menghambat perkembanganmu. Ingat, hidup bukan hanya tentang cinta, tetapi ada teman, keluarga serta cita-citamu yang menyertai. Jika masa remaja disibukkan dengan pacaran yang tidak sehat, maka kamu akan kehilangan banyak kesempatan.
Penulis Hoerunnisa