Minggu, September 24, 2023

Kisah Asiyah, Perempuan Mulia yang Dijamin Masuk Surga

Kutub.id– Asiyah binti Muzahim merupakan istri raja Fir’aun. Meskipun sang suami terkenal dengan sangat jahat dan kejam, Asiyah adalah sosok perempuan yang sabar, sopan satunya dan penuh kemuliaan. Bahkan menurut Rasulullah dalam hadisnya menyebutkan bahwa Asiyah menjadi salah satu dari empat perempuan mulia.

Dalam riwayat tersebut dikatakan, “Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatima binti Rasulullah, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun.” (Hr. Hakim dan Muslim).

Meskipun suaminya merupakan seorang yang terkenal kejam dan bengis, Asiyah dikenal sebagai perempuan yang sabar, santun berbudi pekerti luhur, penyayang dan penuh keteguhan untuk senantiasa berada di jalan Allah.

Tak hanya berparas cantik, namun AIsyah pun merupakan seorang perempuan yang begitu cantik budi pekertinya. Hal inilah yang membuat raja Fir’aun bertekuk lutut padanya dan menuruti apapun kemauan Aisyah Termasuk menuruti kemauan Asiyah mengangkat Nabi Musa As sebagai puteranya.

Menjadi Wasilah Keselamatan bagi Nabi Musa As
Sayyidah Asiyah merupakan perempuan yang menjadi perantara untuk keselamatan Nabi Musa As dari pembunuhan. Karena fir’aun pernah bermimpi bahwa posisinya akan digantikan oleh seorang laki-laki. Oleh karenanya raja Fira’un memerintahkan para pasukannya untuk membunuh setiap anak yang baru lahir dan berjenis kelamin laki-laki harus dibunuh.

Saat itu, Asiyah menemukan bayi Nabi Musa di dalam sebuah keranjang. Hampir saja Nabi Musa akan dibunuh oleh Firaun karena sang raja takut jika takhtanya akan direbut Nabi Musa kelak di kemudian hari. Namun, Asiyah berhasil merayu Firaun sehingga Nabi Musa tidak jadi dibunuh oleh Firaun.

Kisah ini diabadikan Allah dalam Surah Al-Qashash ayat 9: 
“Dan berkatalah istri Firaun; “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak.” Sedang mereka tiada menyadari.” (QS. Al-Qashash: 9).

Keteguhan Keimanan Asiyah
Nabi Musa As pun hidup di bawah pengasuhan dan penjagaan Asiyah, dia sangat menyayangi Nabi Musa AS. Oleh karenanya ketika Nabi Musas beranjak dewasa dan menyerunya untuk beriman kepada allah Yang Maha Esa, maka dialah wanita pertama yang beriman kepada Nya. Sehingga Allah telah menjadikan keimanan wanitaa ini sebagai perumpamaan.

Bahkan kisah Asiyah mempertahankan keimanannya diabadikan Allah Swt dalam Alquran. Allah SAW menceritakan kisahnya dalam Surah Tahrim ayat 11:
Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir‘aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir‘aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”

Rasa kejam suaminya di rasa saat ia mengaku sebagai Tuhan kepadanya, Asiyah merasa resah dan kebahagiannya luntur perhalan yang mula nya ada kebahagiaan dalam pernikahannya. Ia bahkan dipaksa mengakui suaminya itu sebagai Tuhan. Tetapi karena keimanan yang ada di hati Asiyah, ia tetap menolak hingga rela mendapat perlakuan yang tidak sepantasnya dari Firaun.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Firaun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para malikat menaunginya.” (HR. Abu Ya’la).

Sungguh begitu kejam nya Fir’aun menyiksa istrinya sendiri hanya karena tidak mau menuruti perintah nya. Namun Asiyah terus bersabar menghadapi sifat buruk sang suami. 

Suatu ketika ia bahkan rela berkorban nyawa menghadapi perlakuan sang suami. Meski sang suami menyiksanya dengan siksaan berat, ia tak pernah mau mengingkari keteguhan hatinya.Asiyah selalu mengamalkan apa yang diajarkan Musa AS dengan baik. Ia juga hanya menyembah Allah SWT.

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Fir’aun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para Malikat menaunginya,” (HR. Abu Ya’la).

Saat Fir’aun mengganjarnya dengan siksaan yang bertubi-tubi atas keimanannya, Asiyah berdoa, “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (Q.S. At-Tahrim [66] : 11).

Demikianlah kisah Asiyah, perempuan mulia yang dijamin masuk surga demi membela Tuhannya. Dia tidak takut sama sekali dengan apapun. Meskipun hal tersebut membahayakan nyawanya sendiri. Sikap berani dan memperjuangkan yang benar haruslah menjadi semangat untuk kita semua. Semoga menjadi kita semua bisa meneladani hal-hal baik yang sudah Sayyidah Asiyah lakukan.

Teks/Gambar : Zakiyah
Editor : Siti Fatonah

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles