KUTUB.ID– Suatu ketika ada sesosok pria yang sedang duduk di depan rumahnya, pria itu bernama Wafi Aulia Fikry, yang berusia 20 tahun. Ketika Ia sedang mengerjakan tugas kampusnya.
kemudian ada seorang pria lain yang menghampirinya. Pria tersebut mengenakan baju koko panjang, berwarna abu-abu dengan sarung coklat dan peci hitam. Ia mengajaknya untuk mengikuti sebuah acara yang biasa orang-orang menyebutnya MAKESTA.
MAKESTA adalah kependekan dari Masa Kesetiaan Anggota, itu adalah acara Pengkaderan atau gerbang awal seseorang jika hendak masuk menjadi anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU),
Akhirnya ia pun mengikuti acara tersebut, ia mengikuti acara itu karena ingin menghargai ajakan temannya.
Beberapa bulan kemudian, acara itu digelar di suatu sekolah bernama Annadwah, yang beralamatkan di Desa Lambang sari, kecamatan Tambun Selatan.
Pada awalnya ia tidak terlalu aktif mengikuti kegiatan organisasi itu, sampai akhirnya ia kembali aktif mengikuti berbagai kegiatan, ia kira organisasi ini hanya mendengarkan ceramah saja.
Ternyata, organisasi ini juga mengajarinya untuk bisa mengembangkan skill kita berbicara di depan masyarakat dan Diskusi mengenai tema yang diberikan oleh pemantik. Maka dari itu, Rekan Wafi ini jadi tertarik dan Timbul lah Rasa cinta nya terhadap organisasi tersebut. Sehingga, ia ditunjuk oleh ketua PAC IPNU Tambun Selatan untuk menjadi bagian kepengurusan yaitu sebagai Corsp Brigade Pembangunan (CBP).
Rekan Wafi ini pun memiliki misi untuk lebih aktif lagi diorganisasi ini dan mengembangkan CBPÂ kembali di tambun selatan.
“Jadilah diri sendiri, jika kita berorganisasi mengikuti teman kita. Lantas, kita tidak akan bisa berkembang didalam organisasi tersebut”. – Wafi Aulia Fikry.
(Rabi’atul Adawiyah)