Oleh Ajeng Triani Putri
Kutub.id- Menurut versi santri, potongan tema harlah IPPNU ke-67, Kolaborasi Inovasi ini bisa disebut kalimat idzhafi. Baik idzhafi haqiqi, yang berarti pengkolaborasian inovasi, maupun idzhafi sifat lil maushuf, yang berarti inovasi yang dikolaborasikan. Keduanya mengandung nilai yang sangat hebat dan luar biasa untuk mengembangkan organisasi agar menjadi lebih baik.
Terlebih, kita semua dengan amat sadar sedang menghadapi pandemi, bahkan sampai detik ini pun kita masih berjuang untuk menghindari dan berharap segera dihilangkan oleh Yang Maha Perkasa. Namun, tidak sedikit hikmah yang kita terima. Gagasan kolaborasi inovasi ini menjadi inisiatif baru yang di gaungkan di semua lini termasuk IPPNU. Dewasa ini kita menjadi lebih mudah untuk bermitra dengan pihak mana pun.
Usaha ini tentu tidak akan lepas dari kecanggihan teknologi di era digital saat ini. Melalui jalur adaptasi dengan dunia maya (online) kita bisa menjalin silaturahmi, melakukan kerjasama tanpa terukur jarak dan tentunya sebagai bukti bahwa IPPNU betul-betul mengikuti serta berperan aktif dalam memanfaatkan perkembangan serta kemajuan zaman. Kita lebih cepat mengenal satu sama lain meski hanya bisa bersua dibalik layar gadget.
Dengan demikian, refleksi harlah ke-67 ini bisa kita jadikan bahan untuk mengoptimalkan kualitas para kader dan anggota sebagai penghuni organisasi yang menampung generasi yang telah lama eksis ini. Sedikit berkaca pada sejarah, pendiri IPPNU, Almarhum Ibu Nyai Hj Umroh Mahfudzoh telah memberi contoh dan memperlihatkan serta membuktikan keberaniannya untuk memotori peserta kongres IPNU putri dalam memperjuangkan gagasan beliau dengan kerabatnya untuk menjadikan organisasi IPNU putri secara terpisah yang kemudian menjadi IPPNU.
Kiprahnya yang betul-betul mencintai kodratnya sebagai perempuan di lingkungan NU, tidak hanya cukup di IPPNU, bahkan aktif sebagai wakil ketua di Fatayat, 2 kali menjadi ketua PW Muslimat, juga aktif di beberapa komunitas dan organisasi di daerahnya seperti BMWI (Badan Musyawarah Wanita Islam),Bidang Pendidikan Wanita di Persahi (Persatuan Sarjana Hukum Indonesia), hingga pada ranah politik, beliau sampai pada kancah nasional sebagai anggota DPR RI mewakili 2 (dua) fraksi partai politik.
Selamat memperingati hari lahir ikatanku. Panjang umur, tetap menjadi ruang fasilitas bagi para pelajar sepanjang masa dan menjadi ruang yang kaya akan ilmu pengetahuan dan dibalut oleh kreativitas serta seimbang dalam berbagai hal. Keseimbangan pengetahuan agama dan umum menjadi khas untuk IPPNU, di mana kita bukan hanya intens dalam ilmu keagamaan tetapi juga mengoptimalkan untuk menyesuaikan dengan peradaban dan perkembangan zaman.
Tidak ada keterbatasan bagi kita untuk mengekspresikan diri serta pikiran dan gerakannya menjadi bagian dari pelajar yang gemilang. Warna-warni kesempatan untuk berekspresi dengan tanpa menghilangkan citra keislaman serta keterpelajaran kita sebagai pelajar dan santri dalam pengikutsertaan menjadi bagian penting untuk agama, bangsa dan tanah air kita tercinta.
Penulis merupakan Ketua PC IPPNU Kabupaten Tasikmalaya.