Kamis, Oktober 5, 2023

Konsep Mengenal Diri Dalam Pandangan Tasawuf

 

Kutub.id- Untuk dapat menentukan ke mana langkah-langkah tindakan itu mengarah, maka manusia dianjurkan untuk memahami dirinya sendiri terlebih dahulu. Dengan cara ini, manusia dapat mengendalikan setiap tantangan yang dihadapinya dalam hidup.

Sangat penting untuk mengetahui nasihat diri sendiri dalam agama. Seperti yang dijelaskan Imam al-Ghazali dalam bukunya yang berjudul Kimiya as-Sa’adah tentang mengenal diri sendiri adalah kunci pemahaman yang lebih mendalam tentang Allah SWT dan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bahkan pernah bersabda:
من عرف نفسه، فقد عرف ربّه
“Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu.”
Artinya: “Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.”

Mengenali lebih dalam terhadap diri sendiri dilakukan secara lahiriah hingga batiniah. Manusia perlu berkomunikasi dengan dirinya sendiri dalam proses mengenal dirinya sendiri. Mulailah dengan pengenalan tubuh, sifat, kemampuan, dan kelemahannya.

Sufi Islam, Jalaluddin Rumi menulis syair tentang proses pengenalan diri, bahwa manusia harus berjalan untuk mengenal dirinya sendiri. Rumi berpuisi sebagaimana dikutip dari buku Belajar Hidup dari Rumi karya Haidar Bagir:

Jangan puas dengan kisah-kisah.
Tentang apa yang telah terjadi dengan orang lain.
Sibak mitos dirimu sendiri.
Kenali dirimu, alami sendiri, agar kau kenali Tuhanmu.

Dilansir dari NU Online, seorang Pakar Tasawuf KH Luqman Hakim juga menyatakan bahwa yang paling mengenal diri manusia ialah Allah SWT. Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat itu menjelaskan, memohon kepada Allah agar dikenalkan pada diri sendiri ialah menurut Allah, bukan menurut diri sendiri.

Lebih jauh, Kiai Luqman mengatakan, yang menimbulkan keribetan dunia adalah kekacauan khayalan, imajinasi, lamunan, berkecamuk dalam simpul emosi dan kebinatangan, lalu diklaim sebagai kebenaran akal dan hak asasi.

Menurutnya, setiap orang adalah pemimpin dan pemimpin bertugas menggembala kebinatangannya dengan akal sehat dan akhlak. Begitu juga ketika memimpin orang lain.

Editor: Renita

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles