Kutub.id- Guna menguatkan intelektual kader secara utuh, Korps PMII Puteri (Kopri) Cabang Kota Bandung selenggarakan Sekolah Kader Kopri (SKK) dan Pelatihan Fasilitator di Balai Lembang, Senin- Jumat (21-25/03).
Kegiatan ini mengusung tema Emancipation and Gender Relation to Build a Positive yang diikuti oleh kader PMII Putri se-Jawa Barat sebagai pembentukan gerakan positif yang kuat terhadap relasi gender.
Ketua OC, Riska Widiyati mengatakan, bahwa SKK merupakan fase yang tepat dalam menanamkan nilai dan misi pergerakan.
“SKK menjadi fase yang tepat dalam menanamkan nilai dan misi pergerakan pada kader putri PMII. Lebih lanjut juga, bahwa SKK menjadi wadah dalam membentuk militansi anggota untuk menjadi kader Kopri dalam memaknai arah gerak,” ujar Riska dalam sambutannya.
Menurutnya, gerakan perempuan saat ini harus menjadi gerakan kemanusiaan yang harus ditransformasikan pada isu-isu gender yang positif.
“Seperti pada konsepnya, dimana hari ini gerakan perempuan adalah bagian dari gerakan untuk kemanusiaan. Maka, konstruksi dan nilai-nilai mengenai keadilan gender harus terus ditransformasikan dengan membangun relasi gender yang positif,” ungkapnya.
Sementara, menurut Ketua PC Kopri, Imelda Ismayati bahwa pendidikan SKK ini akan dijadikan sebagai gerakan yang komprehensif bagi perempuan dalam memberikan edukasi dan peluang untuk membangun mitra gerakan gender yang tidak hanya berada dalam lingkup organisasi.
“Kopri sebagai salah satu wadah gerakan perempuan secara organisasi memiliki relasi kerja dengan PMII, pemikiran dan konsep gender dalam berorganisasi ini kemudian juga menjadi bekal dalam membangun kemitraan atau relasi gender yang tidak hanya berada dalam lingkup organisasi saja,” tutur Imelda.
Imelda menjelaskan, output dari SKK tersebut mampu menciptakan kader-kader yang ulul albab, berdaulat atas diri sendiri, berpikir kritis, sensitif gender, dan mampu membangun gerakan kolektif dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, serta kemanusiaan.
Selanjutnya, Imelda menambahkan agar kader PMII putri bisa memiliki loyalitas terhadap organisasi dan militan terhadap gerakan-gerakan perempuan dengan ghiroh yang lebih massif dan rendah hati dengan menciptakan ruang terhadap emansipasi wanita.
“Dengan demikian, kita akan fokus menguatkan kapasitas intelektual dan kemandirian kader yang bermuara pada peningkatan potensi dalam menghadapi realitas yang terjadi pada fenomena dan masalah-masalah sosial yang dihadapkan dengan gerakan-gerakan yang progresif dan revolusioner,” pungkasnya.
Terakhir, acara tersebut dihadiri oleh Majelis Pembina Cabang PMII Kota Bandung, Bendahara Umum Kopri PB PMII, dan Ketua Cabang PMII Kota Bandung, serta tamu undangan lainya.
Teks/Foto: Eka Rahayu
Editor: Renita