“Aku mencuri senyum Sun Oh darinya agar aku tidak merasa sakit. Jika tidak ada yang melewati batas yang kubuat, Aku tidak akan terluka atau melukai siapapun. Lalu aku akan sendirian”-Kim Jo jo-
Kutub.id- Ungkapan tersebut disampaikan oleh Kim Jo jo, pemeran utama di drama Love Alarm. Mungkin beberapa teman-teman ada yang mengikuti dramanya akan tahu seperti apa perjuangan Kim Jojo untuk bisa berdamai dengan dirinya sendiri.
Dalam perannya, Kim Jo jo kerap kali disalahkan oleh lingkungan sekitarnya. Ia Pun sering menyalahkan dirinya sendiri atas kesalahan atau kekacauan yang terjadi. Namun, apa sih sebenarnya inner child itu?
Menurut pakar analytical psikologi, Carl Jung. Inner child merupakan sisi anak-anak yang ada dalam diri kita yang menetap walaupun kita sudah dewasa. Inner Child ini membawa memori dan emosi kita saat masih kecil saat sebelum terjadi pubertas pada diri kita.
Pengaruh yang diberikan oleh inner child tidak selalu bersifat negatif, peristiwa baik yang terjadi saat masih anak-anak pun cenderung memberikan pengaruh positif dalam kehidupan dewasa kita.
Hal tersebut pun sempat dikatakan oleh Diamond (2008), bahwa seringkali gangguan pada inner child membawa masalah pada tingkah laku, emosi dan hubungan sosial orang dewasa.
Inner Child yang cenderung lebih stabil pun akan memberi dampak positif seperti menunjukkan perilaku yang sesuai dengan situasi, emosi yang stabil serta hubungan sosial yang suportif.
Inner Child yang Terluka
Inner child bisa terluka karena peristiwa-peristiwa menyakitkan yang kita alami saat masih anak-anak. Peristiwa tersebut bisa karena pengabaian, kekerasan ataupun tidak mendapat perlindungan serta kurang kasih sayang.
Menurut Cutting dan Dunn (2006) menyebutkan jika anak-anak yang sering bermain dengan teman-teman seusianya ataupun saudara yang mencintai dan mendukung dirinya akan tumbuh menjadi sosok yang mencintai petualangan ketika ia dewasa.
Mereka pun cenderung memiliki kemampuan bersosial yang lebih baik karena mereka menyadari pentingnya bekerja sama dan berbagi kasih sayang.
Sebaliknya, jika ketika masih kecilnya merasa sendiri, takut dan sedih karena tidak adanya dukungan serta perhatian ataupun rasa kasih sayang yang cukup dari orang tua akan menghasilkan perasaan tertinggal dan rasa takut ketika dewasa.
Drama Love Alarm, inner child Kim Jojo membuatnya hidup dalam ketakutan. Ia terus membuat batasan kepada teman-temannya. Ia berusaha untuk menutupi trauma masa lalunya dan penderitaannya dengan bersikap seolah-olah baik-baik saja dan menampilkan sikap ceria di depan semua orang.
Tindakannya tersebut dia lakukan karena dia takut jika orang lain mengetahui apa yang dialami orang-orang akan meninggalkannya. Trauma masa kecil Kim Jojo pun ikut mempengaruhi tindakannya, sebagai contoh saat dia membuat jarak dengan Sun-Oh.
Mereka pun akhirnya putus karena Kim Joo takut merasa terlalu dicintai seperti trauma masa lalunya dengan ibunya. Selain itu, ia takut apabila terus bersamanya, Sun-Oh akan terus terluka karena traumanya dan akhirnya meninggalkannya.
Berdamai dengan Inner Child
Salah satu cara berdamai dengan Inner Child adalah dengan merangkulnya. Menurut Forbes berterima kasih kepada Inner Child yang telah membentuk diri seperti sekarang adalah cara terbaik untuk berdamai dengan diri sendiri.
Di akhir cerita Kim Jojo akhirnya bisa berdamai dengan masa lalu yang selama ini menghantui dirinya berkat bantuan tulus dari Hye-Yeong, lelaki yang selama ini mencintainya dan bersama-sama bertumbuh untuk memperbaiki diri, serta meyakinkan Kim Jojo bahwa ia bisa berdamai dengan inner childnya.
Saat akhirnya Kim Jojo bisa berbicara dengan dirinya sendiri (Inner Chlid), mereka saling tersenyum lebar. Kemudian, anak kecil itu berlari memeluk Jojo dengan hangat. Jojo mengatakan kepadanya,
“Ini bukan karena aku membencimu, kamu hanya terlalu berat untukku. Ini karena kamu terlalu berat untukku. Ini bukan kesalahanmu, bukan kesalahan siapa pun”.
Inner Child yang terluka bisa tumbuh pada siapa saja, mungkin saat ini dia masih tumbuh jauh di alam bawah sadar kita.
Tidak ada yang bisa memilih bagaimana dia bertumbuh, namun kita bisa memberikannya ruang dan berdamai dengannya serta menjadikannya energi positif untuk bisa terus menjalani hari-hari indah.
Editor: Siti Fatonah