Kutub.id – Isu stunting pada anak saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi generasi bangsa di masa depan. Jangan hanya melihat dari kacamata sempit mengenai kesehatan, stunting bisa berdampak panjang bagi si penderita jika di lihat dari aspek sosial.
Apa hubungannya? stunting memiliki dampak sosial yang signifikan. Anak-anak yang mengalami stunting sering kali menghadapi tantangan dalam berbagai aspek kehidupan sosial. Jika kamu masih bingung apa aja aspek sosial yang berdampah pada penderita stunting, kita kupas satu-satu di bawah ini
Pendidikan
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki kesulitan belajar dan kinerja akademis yang rendah. Hal ini dapat memengaruhi akses mereka terhadap peluang pendidikan yang setara. Anak dengan stunting cenderung memiliki masalah pada pemusatan perhatian, memori dan proses pembelajaran.
Hal ini disebabkan kekurangan gizi yang menyebabkan kerja otak menjadi lebih terhambat. Kecukupan gizi dibutuhkan tubuh terutama bagian otak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pekerjaan dan Produktivitas
Ketika tumbuh dewasa, individu yang mengalami stunting cenderung memiliki keterbatasan dalam kemampuan fisik dan kognitif mereka. Ini dapat membatasi pilihan pekerjaan dan produktivitas mereka di dunia kerja.
Partisipasi Sosial
Stunting dapat mempengaruhi partisipasi sosial anak-anak dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah maupun di masyarakat. Mereka mungkin mengalami kesulitan berinteraksi dan berpartisipasi dalam kelompok sebaya.
Kesejahteraan Psikososial
Dampak stunting tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga psikososial. Anak-anak yang mengalami stunting mungkin mengalami masalah kesejahteraan mental dan emosional.
Siklus Kemiskinan
Kemiskinan dianggap menjadi faktor penting penyebab terjadinya stunting pada balita. Rumah tangga yang miskin tidak dapat memenuhi asupan gizi untuk anaknya, sehingga anak tersebut menjadi stunting. Dengan kondisi seperti itu, tumbuh kembang anak menjadi terhambat sehingga menghasilkan SDM yang tidak berkualitas.
Karenanya stunting dapat menjadi faktor yang memperpetuasi siklus kemiskinan. Anak-anak yang tumbuh kerdil cenderung menghadapi kesulitan dalam mencapai potensi maksimal mereka, yang dapat berdampak pada kondisi ekonomi keluarga mereka di masa depan.
Penting untuk diingat bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga masalah kesejahteraan sosial yang kompleks. Solusi yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan pembangunan sosial.