Oleh: Lidya Lestari
Nadanya begitu asa
Mereka sering membicarakannya
Setiap sudut ruang dipenuhi dirinya
Namun, sebagian membenci kehadirannya
Dia selalu menjadi perbincangan buana
Jajarannya berupa galaksi, tercengkam semesta
Kehadirannya memberikan pilu pada aksa
Terkadang menghancurkan, namun penuh makna
Makna yang menyakiti atma
Sebagian orang hanya menciumnya
Dia dianggap manis, namun pahit dalam asma
Dia adalah nyanyian yang menyakiti jiwa
Membuat jiwa pilon, akan kesaksian buana
Dia hanya bisa diobati oleh masa
Dia mengobar seperti baskara dengan niscaya
Siapa tidak mengenalnya? Dia nyanyian luka
Tasikmalaya, 06 Juli 2022
Penulis merupakan kader IPPNU Kabupaten Tasikmalaya.