Rabu, November 29, 2023

Oversharing dan Dampak Buruknya

Kutub.id – Mintub yakin hampir semua Sobat Tangguh disini pasti punya media sosial. Sering mengupdate kegiatan sehari-hari memanglah menyenangkan. Ada kesenangan tersendiri dan rasa lepas. Memang apapun yang kita posting di media sosial adalah hak kita. tapi Sobat Tangguh harus ingat, terlalu banyak oversharing tidaklah baik.

Oversharing ini bukan hanya terhadi di media sosial saja, di kehidupan sehari-hari pun harus bisa kita kontrol. Banyak dampak buruk yang akan terjadi jika kita terlalu oversharing terutama jika itu di media sosial.

Ada beberapa faktor kenapa seseorang jadi oversharing. Menurut darling rabbits seseorang bisa menjadi overshare karena tidak mempunyai boundaries yang baik.

Padahal punya boudaries yang baik bisa membantu kita memikirkan hal apa yang harus kita sharing dan di mana kita harus sharing.

Kebiasaan oversharing dalam keluarga juga bisa membuat kita merasa baik-baik saja dan tidak masalah ketika kita atau orang lain sedang overshare dan cenderung mewajarkan.

Lingkungan memang bisa mempengaruhi pola pikir, tapi kita di anugrahi pikiran untuk berpikir dan berkembang sehingga  bisa tahu dan sadar akan hal yang baik dan tidak.

Selain itu hasrat ingin dekat dengan orang lain pun membuat kita cenderung oversharing. Dengan harapan lawan bicara akan menceritakan tentang dirinya, ini bukan langkah yang baik untuk mencoba lebih dekan dengan orang lain.

Terlalu sering membuka sosial media juga membuat kita memiliki tendensi untuk oversharing. Kalau Sobat Tangguh perhatikan banyak sekali teman-teman kita yang berselancar di sosial media yang membagikan hal kecil di kehidupannya.

Ini bisa mempengaruhi kita untuk sama-sama mengikutinya dan merasa kalau itu hal yang wajar.

Beberapa cara agar kita gak oversharing sih bisa di mulai dari kesadaran diri. Sobat Tangguh bisa berpikir dulu, lalu memposting sesuatu.

Jangan posting hal yang bersifat rahasia atau emosiaonal karena apapun yang kita posting, itu bisa mempengaruhi reputasi baik di sosial media ataupun di kehidupan sehari-hari.

Biasakan hanya sharing ke teman-teman dekat yang memang sudah kenal dan terakhir pahami dan sadar kalau apaun yang kita posting di sosial media itu akan berlaku selamanya.

Seringkan melihat cuitan dari artis yang kita rasa tidak pantas dan tidak penting muncul saat ini padalah postingan tersebut ia upload saat ia belum terkenal. Jadi berhati-hati yaa.

Sosial media kita adalah otoritas kita, karenanya bersosial medialah dengan bijak. Resiko yang paling jelas terlihat adalah memicu cyber crime. Ingat kata Bang Napi, kejahatan terjadi bukan hanya karena niat, tapi juga karena ada kesempatan. 

Penulis: Bestari Saniya

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles