Oleh: Dini Rusmiati
Game Online atau dalam Bahasa Indonesia itu disebut Permainan Daring merupakan jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer. Jaringan itu disebut juga dengan internet, serta dilengkapi dengan alat teknologi yang saat ini semakin canggih dan modern; laptop dan ponsel android.
Game Online bukan lagi hal yang asing di dalam kehidupan masyarakat saat ini. Anak-anak hingga orang dewasa pasti memainkannya. ML (Mobile Legend) dan FF (Free Fire) di antaranya. Permainan tersebut sudah sangat menjamur di kalangan anak-anak bahkan yang usianya di bawah 6 tahun pun begitu tahu mengenai permainan ini.
Tidak dapat dihindari kemajuan teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan yang begitu pesat terhadap masyarakat luas sehingga pertukaran sebuah informasi yang menjadi lebih mudah dan cepat. Begitu pun dengan adanya Game Online yang telah sampai kepada anak-anak, digemari dan menjadi konsumsi yang sangat berlebihan akan mengakibatkan dampak negatif pada anak. Dampak negatif yang disebabkan oleh Game Online yaitu: tanpa sadar anak sering melawan orang tua dan tidak menuruti perintahnya, cenderung berkata kasar, malas belajar, bersikap tak acuh terhadap lingkungan sekitar, dan yang paling membahayakan adalah merusak kesehatan mata.
Menurut Tumanggor (2012), Game Online banyak mengandung adegan kekerasan baik secara verbal atau pun non-verbal yang akan menjadi contoh buruk untuk perkembangan anak terutama pada perilaku anak tersebut. (buletin-k.pin.org). Kekerasan dalam Game Online tersebut dapat menyebabkan anak cenderung melawan orang tua dan sering marah-marah.
Dunia anak memang dunia bermain. Menurut Soedarso (2016), bermain tidak hanya merupakan kegiatan yang bersifat hiburan tetapi juga dapat menambah wawasan seperti melatih kemampuan bahasa, melatih logika, melatih kerja sama, mengembangkan imajinasi, stimulasi otak, dan sebagainya. Oleh sebab itu, orang tua harus pandai-pandai dalam mengawasi dan mendampingi anaknya dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam menggunakan gadget ketika anak sedang memainkan permainan.
Beberapa upaya agar anak agar disiplin dalam menggunakan gadget:
1. Sering mengajak anak untuk berkumpul bersama keluarga, berkumpul dengan keluarga akan menghadirkan rasa nyaman dan membuat anak melupakan gadget/bermain game online.
2. Mengajak anak untuk berbagi cerita/pengalaman, bertukar cerita dengan anak akan sangat menyenangkan. Anak tidak akan merasakan kesendirian jika ada teman untuk berbagi cerita/mendengarkan dirinya bercerita.
3. Mengatur jadwal belajar anak, dampingi anak ketika sedang belajar atau mengerjakan PR-nya. Ini akan sangat membantu anak ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya.
4. Pantau anak ketika sedang bermain gadget/memainkan game online, jangan sampai waktu anak terlalu lama memainkan game tersebut. Alangkah baiknya sebagai orang tua mengarahkan anak kepada game-game yang mengandung edukasi. Seperti Quizziz, Murottal Al-Qur’an, E-Book yang mengisahkan Rasulullah SAW, dll.
Beberapa poin di atas dapat menjadi solusi sekaligus upaya kita untuk lebih dekat dengan keluarga dan anak agar tidak terlalu berlebihan dalam bermain permainan online yang dapat merusak pola pikir dan kesehatan matanya. Selain itu, anak lebih bisa mengatur waktu belajarnya.