Jakarta, kutub.id – Untuk pertama kalinya sejak 96 tahun berdirinya Nahdlatul Ulama, Bu Nyai dan tokoh perempuan menjadi pengurus besar pada periode 2022-2027.
Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf menyatakan, “Ada masalah-masalah besar terkait isu perempuan. Kita ajak tokoh perempuan yang paling tangguh dan kuat, seperti ibu Khofifah yang nanti akan kita andalkan juga Ibu Alissa,” katanya.
Beberapa perempuan yang masuk kepengurusan PBNU di jajaran Mustasyar ada Nyai Nafisah Sahal Mahfudz; Nyai Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur); dan Nyai Mahfudloh Ali Ubaid. Di jabatan A’wan ada Hj. Nafisah Ali Maksum, Hj. Badriyah Fayumi, Hj. Ida Fatimah Zainal, Hj. Dr. Faizah Ali Sibromalisi dan Masryah Amva.
Selain itu, di jabatan Tanfidziyah diantaranya ada Khofifah Indar Parawansa serta Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur), sebagai Ketua.
“Sebuah terobosan yang sangat penting dalam perjalanan Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyah. Kita sadari di NU ruang perempuan itu sangat besar, tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri juga pengajian dan kegiatan-kegiatan di ruang publik.” ungkap Alissa Wahid.
Pengakomodasian tokoh perempuan dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama menjadi gerbang bagi para perempuan untuk memperbesar khidmahnya bagi Nahdlatul Ulama, umat Islam, bangsa dan negara dan juga peradaban dunia.
Khofifah yang hadir secara daring menyatakan, “Ada kebutuhan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan meningkatkan kualitas SDM perempuan di NU dengan berfokus pada pendidikan, kesehatan dan pendapatan. Juga untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan yang berpengaruh pada penurunan tingkat stunting di Indonesia.”
Peningkatan kualitas SDM di NU, khususnya perempuan, harus menjadi fokus utama seiring dengan keinginan untuk memajukan bangsa dalam rangka menyongsong 100 tahun NU di tahun 2026.
Berikut tokoh perempuan dalam susunan kepengurusan PBNU masa khidmah 2022-2027 sesuai Keputusan PBNU Nomor: 01/A.II.04/01/2022 yang ditandatangani oleh Rais Aam KH Miftachul Ahyar; Katib Aam KH Ahmad Said Asrori; Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf; serta Sekjen KH Saifullah Yusuf:
MUSTASYAR
Nyai Hj. Nafisah Sahal Mahfudz
Nyai Hj. Shinta Nuriyah A. Wahid
Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid
A’WAN
Hj. Nafisah Ali Maksum
Hj. Badriyah Fayumi
Hj. Ida Fatimah Zainal
Hj. Dr. Faizah Ali Sibromalisi
Nyai Hj Masriyah Amva
TANFIDZIYAH
Ketua: Ny. Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, MA
Ketua: Ny. H. Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi
Wakil Sekretaris Jenderal: Ai Rahmayanti, S.Sos, M.Ag
Editor: Diyanah Nisa