Kamis, Oktober 5, 2023

Perenang Pengungsi

Kutub.id— Namanya Yusra. Kakaknya bernama Sarah. Keduanya lahir di Suriah. Dilatih oleh bapaknya sebagai perenang. Bercita-cita mewakili negaranya tampil di olimpiade. Tapi perang saudara pecah di Suriah. Tragis! Film “The Swimmers” yang tayang di Netflix ini saya tonton dengan jantung yang berdegup kencang. Bagaimana perang saudara telah merusak segalanya, termasuk impian kedua perenang cilik ini: Yusra dan Sarah. 

Mereka memutuskan untuk mengungsi. Tapi kemana? Jantung saya kembali berdetak pilu. Mereka memilih ke Eropa. Konflik kekuasaan di negeri mereka membuat mereka meminta suaka ke negeri barat. Ironis!. Mereka melewati Lebanon, terus ke Istanbul. Kemudian naik kapal melintasi laut menuju Yunani. Di tengah laut kapal mereka tenggelam. Banyak yang mati di laut. Namun sebagai atlet perenang, mereka mencoba bertahan hidup dan berenang lebih dari 3 jam ke daratan Yunani. Dari sana nasib tragis masih menimpa mereka. Ditipu bahkan nyaris diperkosa. Jantung saya kembali berdegup kencang. Ya Tuhan!.

Kemudian mereka berhasil lolos ke Budapest, tapi politik lokal menolak pengungsi, dan akhirnya mereka berusaha agar bisa masuk ke Berlin. Puji Tuhan, mereka akhirnya lolos dan tiba di kamp pengungsian. Mereka tak pernah menyangka bakal hidup di negeri asing tanpa orang tua. Singkat cerita, Yusra berhasil mengikuti Olimpiade di Rio Brazil. Dan kini menjadi suara para kaum refugee. Dia menjadi contoh pengungsi yang sukses. 

Konflik di negara Muslim menjadi tragedi kemanusiaan. Anak pertama saya juga sempat terlibat dalam proses penerimaan pengungsi dari Afghanistan ke Australia ketika Taliban berkuasa kembali. Pilu mendengar kisah para pengungsi yang entah atas nama Tuhan atau kepentingan politik, terpaksa pindah ke negeri barat demi kehidupan yang lebih baik Ada juga mahasiswi saya yang berasal dari Afghanistan. Di sana tidak boleh sekolah karena mereka perempuan. Di Australia dikasih kesempatan belajar, bahkan ada yang bisa lanjut s2 sampai kuliah di Oxford. Jelas perempuan Muslim tidak bodoh. Yang bermasalah adalah mereka melarang perempuan bersekolah atau berkarir.

Jaga yuk Indonesia dari konflik politik.
Jangan sampai deh 

Dilansir dari Status Facebook 
Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCINU Australia dan New Zealand

Baca Juga

Stay Connected

0FansSuka
20PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles