Kutub.id – Komisi II DPR RI rencanakan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027 pada 14-17 Februari 2022, pekan depan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang kepada wartawan, kemarin (2/2).
Dari sejumlah kandidat, Lolly Suhenty merupakan kader muda NU Jawa Barat yang lolos ke 10 besar calon anggota Bawaslu dan potensial untuk memegang amanah di pucuk pimpinan Bawaslu RI.
Ibu dari 3 anak ini merupakan aktivis NU yang fokus pada isu perempuan, kesetaraan, anti korupsi dan partisipasi. Terbukti dari kiprahnya menjadi anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat dengan sejumlah prestasi. Pada saat yang sama ia menjadi Majelis Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk tahun kedua.
Guna mengetahui lebih dalam profil santri NU asal Cianjur ini, tim reportase melakukan wawancara melalui sambungan telepon, berikut kisahnya.
Pada pendidikan formal, perempuan yang kerap disapa Teh Lolly mengawali pendidikan SD di Palangkaraya, MTsN dan MAN di Pacet Cianjur, S1 di IAIN SGD Bandung, dan S2 di Universitas Pakuan Bogor. Ia pun mendapatkan pendidikan informal di Ponpes Al Riyadl dan Ponpes Raudlatul Falah di Kab. Cianjur, Jawa Barat.
Lolly menghabiskan jiwa mudanya di organisasi, baik organisasi ke-NU-an, organisasi perempuan, hingga organisasi jurnalis. Sebut saja PP Fatayat NU, Jaringan Alimat (Gerakan Kesetaraan dan Keadilan Keluarga Indonesia), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Lembaga Pers Mahasiswa “SUAKA”, dan organisasi intra kampus.
Pada pengalaman kerja, ia menuturkan sebelum bekerja di Bawaslu, menjadi Tenaga Ahli DPD RI (2010-2018), Sekretaris Eksekutif KPP-RI (2015-2018), Sekretaris Eksekutif KPP-DPD RI (2010-2014), Pokja Keterwakilan Perempuan di Lembaga Kemitraan (2008-2009), dan Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia (2006-2010).
Pengalaman di bidang kepemiluan, perempuan kelahiran 1978 ini pernah menjadi Timsel Calon Anggota Panwaslu Kab/ Kota Se- DKI Jakarta (2016), Timsel Calon Anggota Panwaslu Kabupaten/ Kota (Mentawai, Kampar, Musi Banyuasin, Mesuji, Bekasi, Jepara, Batang, Tapin, Kupang, Bau- Bau dan Sampang, 2010 dan 2012).
Terkait perjuangan nasib perempuan, ia menuturkan dalam semua organisasi yang pernah digeluti, misalnya dalam kerja advokasi telah mendidiknya untuk menempatkan semua orang setara.
“Strategi step by step merupakan narasi hidup yang sejalan dengan spirit awal sejak saya menjadi aktivis di dunia gerakan,” tuturnya.
Sejak awal reformasi, Lolly bersama teman teman aktivis gerakan perempuan yang lain bersama-sama memperjuangkan keterwakilan perempuan 30 % di parlemen.
Di antaranya, menjadi anggota Tim Penggerak KPP-RI dalam melakukan Roadshow ke Pimpinan Partai Politik serta Penyelenggara Pemilu. Tujuannya untuk dapat menyampaikan grand desain peta jalan keterwakilan perempuan dalam Pemilu (2017-2018), bersama KPP-RI, Maju Perempuan Indonesia, Perludem, dan Lembaga Kemitraan, menjadi anggota tim advokasi RUU Pemilu mengusulkan agar minimal 30% keterwakilan perempuan dalam kepengurusan harian partai politik di semua tingkatan, (2015-2017).
Selain itu, menjadi fasilitator penguatan kapasitas tingkat lanjut bagi perempuan anggota legislatif dan calon anggota legislatif (2008-2015), Konsultan Pokja Keterwakilan Perempuan (2008-2009), dan terlibat dalam kegiatan lainnya untuk mendorong peningkatan keterwakilan perempuan sejak 1999.
Perjalanan panjang ini menjadi modal kuat maju sebagai calon anggota Bawaslu RI periode 2022-2027 dengan visi “Mempercepat dan Memperkuat Pemilu yang Inklusif dan Berintegritas Melalui Bawaslu yang Profesional, Mandiri, serta Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan Gender”. Hadapi pengawasan Pemilu 2024, prinsipnya mengedepankan pencegahan, tegas menangani pelanggaran, namun ramah dalam sinergi dan kolaborasi.
Selamat berjuang, Teh Lolly. Semoga terpilih dan terus memperjuangkan Pemilu yang bermartabat untuk terciptanya pemimpin yang amanah, untuk agama, bangsa, dan kemanusiaan.
(Izi Jaelani)