Proses Memahami Diri Sendiri itu Panjang

Kutub.id- Dalam buku Loving the Wounded Soul, Sang penulis Regis Machdy menyampaikan bahwa “Kebutuhan kita untuk menjadi yang terbaik membuat kita menutup rapat kelemahan dan kekurangan. Kita tidak ingin orang lain mengetahuinya kekurangan karena hal tersebut menjadi ancaman untuk harga diri kita (hlm:177). Membaca ulang kalimat tersebut saya jadi teringat obrolan beberapa hari yang lalu bersama seorang kawan.

Dalam obrolan sampai dini hari tersebut, kita sama-sama belajar dari pengalaman masing-masing. Bahwa tanpa disadari kadang kala kita selalu ingin menampilkan sisi terbaik, bahkan kadang-kadang pun kita sulit jujur  dengan perasaan sendiri–bersikap abai tentang bagaimana kondisi diri.

Juga terkadang terlalu sibuk memenuhi ekspetasi orang lain. Semata-mata karena ingin tetap “diakui” oleh lingkungan sekitar. Lupa bahwa diri sendiri pun perlu untuk dipahami dan dipenuhi ekpetasinya. Pada akhirnya kita pun lupa bagaimana bertumbuh untuk mencintai diri sendiri.

Akhirnya, diobrolan yang dirasa tidak akan ada ujungnya. Karena bukan hanya satu hal saja yang dibicarakan. Kitapun sepakat untuk bisa lebih jujur pada diri sendiri, lebih terbuka pada lingkungan sekitar. Lebih jujur ketika memang ada sisi dari kita yang tidak sempurna. Toh memang manusia tidak  sempurna.

Sembari terus bertumbuh kearah yang lebih baik, kitapun mencoba untuk belajar mencintai diri sendiri. Seraya  berharap bisa lebih terkoneksi dengan diri sendiri. Meskipun prosesnya tidak mudah, tapi kalau tidak dimulai tentu tidak mungkin sampai ditujuan kan?