KUTUB.ID– Manusia sebagai makhluk sosial merupakan makhluk yang berhubungan secara interaktif dengan manusia lain. Sepanjang perjalanan hidup, kita akan menyempatkan diri untuk mengucapkan terima kasih ketika dibantu, maaf ketika bersalah dan tolong ketika butuh. Kata yang akrab tetapi enggan untuk diucapkan.
Coba kita ingat, pernahkah kita mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang sudah menyiapkan makan? Atau Ayah yang sudah bekerja agar kita punya uang jajan? Atau kepada teman yang sudah membuat kita tertawa? Bahkan kepada Allah yang memberikan kita kesempatan untuk tetap bernafas hari ini?
Sayangnya banyak dari kita yang enggan mengucapkan itu. Padahal, bisa jadi orang yang sudah menolong kita menggerutu dalam hatinya “Dasar tidak tahu terima kasih! Ucapin makasih, kek!” dan mungkin saja banyak kalimat-kalimat lain yang terlontar.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, an-Nasa’I, dan Ibnu Hibban, “Barang siapa yang telah mendapatkan kebaikan dari seseorang, lalu ia berkata pelaku kebaikan tersebut, ‘Jazaakallahu khairan’, berarti ia telah sampai pada derajat memujinya (telah berterima kasih kepada-Nya dengan memuji-Nya).”
Berterima kasih juga sama dengan kita bersyukur atas apa yang kita dapatkan.
Selain ucapan terima kasih, kita juga sering lupa mengucapkan ‘Maaf’ bahkan dalam hal-hal kecil yang kita lakukan yang bisa saja membuat orang lain tersinggung.
Contoh kecil adalah, “Kamu kok jomlo terus?”. Bagi yang sedang sulit mencari pasangan, itu akan menjadi kalimat paling menyakitkan, atau “Nilai kamu ko semakin turun?”. Padahal, tidak banyak orang tau bahwa dia belajar semalaman untuk mendapatkan hasil ujian yang bagus. Kita sering tidak menyadari ucapan yang keluar dari mulut kita atau tindakan yang kita lakukan sehingga membuat orang lain terbawa perasaan (Baper), tersinggung. bahkan sampai marah. Mengucapkan kata maaf tidak sama sekali membuat kita terlihat salah, dan tidak akan membuat derajat kita sebagai manusia jadi turun.
Allah berfirman dalam QS Asy-Syura ayat 43, “Barang Siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.”
Memaafkan dan saling meminta maaf bukan hanya sebuah tradisi sebagaimana keutamaan ikhlas dalam Islam, namun juga merupakan nilai yang harus ditanamkan, saling memaafkan merupakan kunci persatuan.
Satu lagi kata yang sering enggan diucapkan adalah ‘Tolong’. Kita sering meminta tolong hanya jika betul-betul membutuhkan pertolongan, padahal meminta tolong untuk hal-hal yang biasa kita lakukan juga perlu.
“Buk, tolong ambilkan tas”, “tolong kunci pintu”, lebih indah didengar dari pada “ambilkan tas, dong!, atau “tutupin pintu, dong!”
Kita sering lupa, bahwa meminta bantuan bisa dengan cara-cara yang lebih santun dan sopan, padalah begitu mudah, cukup dengan menambahkan kata ‘Tolong’, dengan begitu orang akan dengan senang hati membantu.
Islam tidak dapat dipisahkan dari ajaran untuk saling tolong menolong bahkan Islam mewajibkan kita untuk saling tolong menolong.
Berdasarkan QS Al-Madinah ayat 2, “Dan tolong menolonglah engkau semua di atas kebaikan dan ketakwaan.”
Maka dari itu kita punya kewajiban untuk saling tolong menolong tanpa lupa mengucapkan tolong kepada siapa pun.
Mulai dari sekarang, mari bersama-sama kita coba untuk tidak lupa mengucapkan terima kasih, maaf dan tolong dalam berinteraksi dengan orang lain. Tiga kata ajaib ini maknanya akan sama, sama-sama menghargai.
Yuk membudayakan berterima kasih, jangan malu untuk meminta maaf, dan jangan gengsi untuk meminta tolong.
(Siti Latifah)