Kutub.id– Ada sebuah kalimat pada bagian pendahuluan buku ini yang menarik perhatian saya, rasa-rasanya sebelum menyelaminya lebih dalam. Saya sudah dibuat tersentak, tapi lebih tepatnya dibuat sadar sejak awal. Kira-kira begini isinya, seperti luka fisik yang butuh dibersihkan. ditutupi. dirawat dan disembuhkan. luka batin juga membutuhkan langkah-langkah pengobatan agar tidak menjadi parah hingga membusuk di dalam diri kita. Saat membaca bagian tersebut, rasanya saya ingin menelusuri jejak luka batin yang selama ini dirasakan.
Buku Yang Belum Usai merupakan kumpulan esai yang ditulis oleh penulis-penulis Pijar Psikologi. sebuah Startup Kesehatan yang berfokus pada dunia mental-health dengan menyediakan informasi dan pengetahuan seputar psikologis, dan konsultasi online bersama para psikolog profesional yang kredibel. Buku dengan tebal 187 halaman ini terbagi dalam empat part pembahasan; Luka Batin, Melepaskan Pola Lama, Menyembuhkan Luka Batin dan Mencintai Diri Apa Adanya.
Kalimat yang disajikan enak dibaca dan ringan, meskipun pada beberapa bagian akan ada istilah psikologi. Namun tidak perlu khawatir karena ada catatan kaki yang menjelaskannya. Saya rasa buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja, terlebih bagi teman-teman yang ingin mencoba memahami diri sendiri; mengenal serta memberi nama pada luka batin yang selama ini dirasakan namun tidak disadari bahkan tidak disembuhkan. Barangkali tanpa kita sadari atau mungkin secara sadar, ketika merasakan emosi negatif, kita tidak mencoba berdamai dan menyembuhkan luka batin dan emosi negatif ini bisa saja menumpuk serta menjadi luka batin yang lebih lama lagi.
…”Maafkan diri kita yang masih terluka dan belum pulih, karena memafkan diri sendiri adalah upaya kita memulihkan segala luka dan melepaskan beban emosi karena merasa tersakiti”(hlm: 29)
Rasa-rasanya para penulis seakan-akan mengajak kita untuk bisa meluangkan waktu dan melihat diri lebih dalam seraya berdialog dengan diri sendiri. Bertemu dengan luka batin yang diabaikan selama ini, berbincang untuk berdamai dengan diri sendiri serta memaafkan setiap kejadiaan yang telah terjadi. Tentunya proses penyembuhan luka batin bukan proses yang instan, setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda. Pada akhirnya, kesadaran dan kemauan menjadi langkah awal untuk memulai mencintai diri sendiri.
Meskipun tidak memiliki luka batin, buku ini sangat layak dibaca. Agar tidak membuat luka batin pada kehidupan orang lain ataupun pada generasi selanjutnya. Menyelesaikan buku ini, kita seperti diajak untuk tetap terkoneksi dengan diri sendiri, seraya mencoba dan merawat untuk lebih mencintai diri sendiri.
Detail Buku:
Judul: Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?
Genre: Non Fiksi, Psikologi
Penulis: Pijar Psikologi
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Elex Media Komputindo
Penulis: Siti Fatonah